Semoga kelak ada motor-gerobak-paket listrik, tapi…
Saya lihat Mas Kurir ini kerepotan. Banyak yang dia bawa. Untuk menyandarkan motor pun kerepotan. Untunglah untuk menstarter tinggal memencet tombol.
Saya membayangkan mereka akan difasilitasi motor gerobak yang bertenaga listrik. Tidak bising, kaki tak perlu turun saat berhenti sejenak.
Tetapi saya bayangkan, kalau barangnya ada pasti repot. Pertama: kalau lihat reviu motor listrik, banyak yang ngos-ngosan saat menanjak memboncengkan penumpang. Kedua: ketersediaan stasiun pengecasan cepat.
Ketiga: jelajah kurir paket juga termasuk gang-gang kecil geronjalan dengan tanjakan yang lebih ramah terhadap roda dua, bahkan kadang ada ruas lajur yang hanya cukup untuk motor dan sepeda, misalnya turunan dan tanjakan yang diapit undak-undakan. Untuk gerobak bakso pun ngepas.
Masih jauh peluang mereka untuk bermotor gerobak listrik karena kondisi lapangan.
Waduh, akeh tenan gawane Mas Kurir. Semoga dia skoy terus alias sehat💪 terus.
Saya lihat bawaan kurir makin banyak. Besar, sedang, kecil, sekali angkut sekitar tujuh puluh lima. Cara mencari juga ada yang repot ada yang tidak. Biasanya ada hub di kawasan saya. Gak seperti dulu, wilayah edar sangat jauh.
Perkembangan baru, mobil boks kargo parkir di sebuah titik di kompleks saya, menurunkan barang, motor sdh menyambut. Kayaknya motor itu hanya edar di kompleks saya
Di lingkungan saya, yg paling sering dpt kiriman paket tetangga depan rumah dan sebelah utaranya.
Tapi bawaan Mas2 Paket, sejauh sy tahu, tidak pernah bsnyak.
Mungkin krn di Jabodetabek banyak yang memanfaatkan ongkir gratis