Cinta butuh perjuangan, bila perlu merenggut si dia dari pasangannya — apalagi setelah melihat itunya bercahaya.
↻ Lama baca 3 menit ↬

Kudeta cinta: ingin mengambil suami atau istri orang lain

Senja, dalam mobil yang berjalan saat gerimis, istri saya bergumam, “Wooo… rak nggenah iki.” Nggak bener ini. Dia mengomentari lagu yang diudarakan Radio Brava.

Ingin ku mencumbumu di depan pacarmu
Agar dia membencimu putus denganmu
Ingin ku memelukmu di depan pacarmu
Agar dia membencimu putus denganmu

Oh, mencumbu. Bukan sekadar mencium pipi lalu bibir. Di depan kekasih si cewek pula. Atau, kalau lagu itu untuk cowok, mencumbu di depan ceweknya.

Hmmm… cari masalah. Terlalu berani. Jika pelakunya pria mungkin inilah yang disebut jantan kelewatan. Lazimnya sih ketika kita, eh seseorang, memacari kekasih orang lain akan melakukannya tersembunyi — bahkan sejak jatuh hati karena diberati batu asmara.

Karena jelajah dengaran saya terbatas, saya tak tahu itu judul lagunya. Untuk suara saya sudah menduga. Barusan saya mencari tahu bukan tempe, ternyata itu lagu Tompi sepuluh tahun lampau. Judulnya “Bukan Pacarmu”.

Saya tak tahu apakah pada tahun 1960-an dan sebelumnya sudah ada lagu dengan lirik nglanggar pager ayu terang-terangan, setidaknya sebagai niat.

Kalau tahun 1970-an sih sudah ada lagu kudeta cinta, oleh Harry Roesli (1951—2004), sebagai dialog Ken Arok dan Ken Dedes dalam opera rock Ken Arok (1975) — ada juga di Spotify. Coba simak menit 12.16 di YouTube:

(Arok & Dedes:)
Kubuka bajumu
Kubuka bajumu
Bercinta, bercinta

(Dedes:)
Tapi suamiku akan curiga

(Arok:)
Kita bercinta jalan belakang

(Dedes:)
Tapi akhirnya hancurlah cinta kita ini

(Arok:)
Kubunuh suamimu, kurebut tahtanya, dan engkau kujadikan istriku

Jalan ceritanya memang begitu. Tafsir terhadap sejarah abad XII—XIII menyebutkan Arok membunuh Tunggul Ametung lalu mengawini Dedes, perempuan yang saat kainnya tersibak, dari betis ke atas, sampai ke terlihat “rahasianya”, lalu ada spot yang bercahaya. Konon itulah sinyal perempuan yang akan menurunkan raja-raja Jawa.

Lalu setelah Harry Roesli adakah lirik mencintai kekasih orang? Mungkin ada, tapi yang saya tahu pada tahun 2000 ada “Cemburu” (Dewa, Bintang Lima) dan “Sephia” (Sheila on 7, Kisah Klasik untuk Masa Depan). Saya tak tahu siapa yang lebih dahulu merilis album.

Dewa menyanyikan secara nge-Queen…

Ingin kubunuh pacarmu
Saat dia cium bibir merahmu
Di depan kedua mataku
Hatiku terbakar jadinya, Cantik
Aku cemburu

Ingin kubunuh pacarmu
Saat dia peluk tubuh indahmu
Di depan teman-temanku
Makan hati jadinya, Cantik
Aku cemburu

Meskipun aku pacar rahasiamu
Meskipun aku selalu yang kedua
Tapi aku manusia
Yang mudah sakit hatinya

Mungkin memang nasibku
Yang s’lalu menunggu
Untuk jadi yang pertama

Mungkin kukatakan kepadanya saja
Bahwa aku juga milikmu
Bahwa aku juga, uh-uh-uh-uh
Bahwa aku juga kekasih hatimu

Lirik yang terus terang: ingin kubunuh. Seperti Ahmad Dhani yang dalam kesan saya ekstrovert, sangat percaya diri, dominan, dan mungkin ada kecenderungan megalomaniak, ogah kalah. Eh, padahal saya tidak kenal. Mungkin kesan saya salah. Yang jelas album ini bagi saya bagus, termasuk “Mukadimah” sebagai overture singkat tanpa jeda sebelum “Roman Picisan” yang bagus untuk choir.

Kalau Sheila? Anak-anak Jogja itu secara menye-menye dalam “Sephia” cuma mengakui sebagai kekasih gelap.

Selamat tidur kekasih gelapku (oh Sephia)
Semoga cepat kau lupakan aku (oh Sephia)
Kekasih sejatimu takkan pernah sanggup untuk melupakanmu
Selamat tinggal kasih tak terungkap (oh Sephia)
Semoga kau lupakan aku cepat (oh Sephia)
Kekasih sejatimu takkan pernah sanggup untuk meninggalkanmu

Lalu saya ingin tahu adakah lagu lain? Saya cari, ternyata ada beberapa. Salah satunya “Kutunggu Kau Putus” (Sheryl Sheinafia, 2016). Masih sopan, cuma menunggu, semacam kutunggu dudamu dan kutunggu jandamu.

Lagu tadi senapas dengan “Ku Menunggu” (Rossa, 2011). Cuma menunggu. Cuma berharap. Membutuhkan kebatinan tingkat tinggi, hanya membatin.

Cuma ingin memacari, bukan mau merebut kekasih apalagi suami orang, misalnya lagu itu untuk pria. Eh, apa? Merebut suami? Emang kambing, gampang direbut dan dicuri? Kalau di suami ogah takkan terjadi hal-hal yang (tidak) diinginkan.

Saat mengakhiri tulisan ini, saya mencoba mengecek lagi lagu menyukai pasangan orang lain, ternyata Grid.id sudah mengumpulkan, ada sepuluh. Jomlo banyak kok cari yang sudah jadi milik orang.

Lebih ruwet lagi kalau sudah punya pasangan masih mengincar pasangan orang lain. Tetapi tanpa itu sastra, komik, teater, dan film tak punya bahan. Editor gibah infotenmen akan miskin pasokan.

¬ Gambar praolah: Freepik, Bukalapak

Pelakor dan pekamor

2 thoughts on “Kudeta cinta: Entah lagu nakal entah kurang ajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *