Tersebab menjumpai promosi jengkol di lapak daring, ada buah jengkol dan opak jengkol, saya pun mencari tahu ihwal jengkol. Ternyata ada eksportir jengkol: PT Wonderful Indonesia Corp. Minimum pemesanan 10 kg.
Saya tidak doyan jengkol, karena itulah saya kemudian mencari tahu soal jengkol siapa tahu ada info baru yang menarik. Eh, saya malah menemukan artikel dengan infografik perihal jengkol (dan petai) di Beritagar.id.
Kalau petai saya doyan dalam arti tak menolak aroma petai dalam sambal, sambal goreng maupun nasi goreng, tetapi petainya tak saya makan.
Katanya sih untuk mengusir bau jengkol di toilet, lanjutkanlah dengan makan petai. Resep serupa berlaku sebaliknya untuk mengusir bau petai dari mulut dan lainnya.
Entahlah mana yang selalu dihahulukan oleh Khatibul Umam, politikus Partai Demokrat yang selalu berbekal jengkol dan petai itu (¬ Antara).
Di rumahnya, istri Khatibul selalu mengguyur kloset dengan kopi agar jejak aroma suami hilang.
4 Comments
Weh Mas Umam, konco lawas, ternyata penhgemar berat jengkol dan petai. Ketemu terakhir di Yogyakarta sekitar 10 tahun silam.
Sesama penggemar jengkol?
Petai dan jengkol, kulo mboten doyan….
👍😁🙏