Saya memang ndesit bin katro, gagap memahami perkembangan gaya jurnalistik media berita daring.
Bahwa judul harus kuat dan memikat, itu benar. Tetapi haruskah opinionatif?
Biarkanlah pembaca yang menyimpulkan dari paparan berita yang ditulis berdasarkan fakta, termasuk omongan orang yang relevan dengan kasus, misalnya soal “panik”, “mulai berkeringat dingin”, dan “tak bisa tidur nyenyak”.
Tetapi, ehm, mungkin itu pakem lama. Pakem jurnalistik media baru sudah berbeda, meskipun masih ada media berita daring yang berpakem lawas. Pakem TvOne mungkin progresif. Salah pembaca kenapa masih konservatif.
3 Comments
Seperti komen saya dalam konten lain Paman beberapa hari lalu, sebagian (atau bahkan banyak?) editor media daring kebablasan kreativitasnya dalam hal penjudulan.
Judul-judul beropini yang dicontohkan Paman itu bahkan tidak ada dalam lead maupun tubuh berita. Misal judul yang memuat kata panik, dalam lead maupun tubuh berita tidak ada, baik sebagai opini penulis/editor maupun statement narasumber.
Apa yang membuat mereka bisa bekerja dengan cara itu?