COD, antara perlu dan tak perlu

Gara-gara ketidakpedulian konsumen, kurir yang direpoti pesanan bayar di tempat. Sampai kapan begini?

▒ Lama baca < 1 menit

Masalah COD yang bisa merepotkan kurir

Barusan saya membuka ponsel dan muncul notifikasi dari Bukalapak tentang layanan BukaSend. Ada fasilitas COD atau cash on delivery.

Tentang COD kadang saya terpaksa memanfaatkan namun bukan dari lokapasar melainkan pesanan manual via telepon, misalnya gas elpiji. Terpaksa begitu karena penjual, dekat rumah, hanya mau tunai. Kalau Aqua lebih sering saya pesan melalui aplikasi dan saya lunasi di aplikasi pula.

Untuk COD dari lokapasar, beberapa kali saya melihat kurir kebingungan karena pemesan sedang tak berada di alamat tujuan, bisa indekos bisa kantor. Bahkan lebih dari sekali saya menjumpai kurir yang kesal karena pemesan tak ada di tempat kerjanya, sebuah kantor layanan pelanggan lokapasar besar — tetapi mereka memesan dari pelapak beda perusahaan lokapasar. Kok bisa ya?

Video berisi konsumen kecewa produk dan penjual, tetapi yang kena semprot dan repot menunggu adalah kurir, juga beberapa kali saya lihat. Kok tega ya si pemesan?

¬ Catatan: posting ini tak secara khusus mengarah Bukalapak melainkan semua perusahaan lokapasar

¬ Untuk pengimbang, video edukatif dari lokapasar dalam video di bawah

¬ Tentang plus minus COD sila baca artikel di Detik Finance

https://twitter.com/ndagels/status/1544544984342228992?t=_7TpI3DzybO-qQwyEulJhw&s=19

https://twitter.com/ImeldaPutriAnis/status/1436979483337056264?t=QIzW_4ccpKKR9Je83qt_fg&s=19

2 Comments

junianto Kamis 7 Juli 2022 ~ 17.13 Reply

Saya telat tahu bahwa sistem COD ternyata juga dilakukan oleh kurir lokapasar. Dulu yang saya tahu adalah COD manual seperti Paman contohkan dalam pembelian gas elpiji, atau kita transaksi online lalu pembeli bertemu dengan penjual dan mbayar di tempat-waktu yang disepakati.

Tentang COD oleh kurir lokapasar, istri saya pernah jadi korban kenakalan penjual karena membayar barang yang tak pernah dipesan tapi saya nggak tahu motif sang penjual karena tagihan harga paket barang (yang ternyata kosong) via kurir itu cuma Rp 12.000.

https://juniantosetyadi.wordpress.com/2022/06/21/penipu-pakai-cara-cod-atau-cuma-orang-iseng-entahlah/

Pemilik Blog Kamis 7 Juli 2022 ~ 19.16 Reply

Motifnya mencurigakan. Siapa tahu buat ngetes, lantas lain kali kirim barang terlarang tapi bukan dari transaksi daring di aplikasi.

Tinggalkan Balasan