Voox: Merayakan kebebasan bicara seks di ruang publik?

Mereka merayakan kebebasan dalam bingkai hiperseksualisasi: pengalaman intim nan privat menjadi konsumsi publik.

▒ Lama baca < 1 menit

Voox dan hiperseksualisasi di YouTube

Hypersexualized, istilahnya Oprah. Mungkin masih merayakan kebebasan berbicara. Ada semacam perlawanan terhadap semua yg ditabukan. Kalo orang dulu bikin patung atau karya sastra. Anak jaman now ngonten. Males mikir jangka panjang.”

Itulah komentar Jeng Gemi Gemini terhadap cewek-cewek Voox, yang ringan membahas seks, dengan bahasa keseharian dan biak-blakan di YouTube.

Petang tadi Kamso dan Gemi mengobrolkan Voox. Begitulah, seks adalah topik klasik. Estetika dan norma menjadi bingkai untuk menjinakkan ekspresi perkelaminan sesuai latar sosial dan masa. Lalu internet, dengan penikmatan konten secara personal melalui ponsel, membuka banyak katup, sekat usia penikmat seperti formalitas halaman depan situs produsen rokok. Bukankah ada info batas usia?

Sebelum ada internet, perempuan urban Indonesia yang kini menjadi ibunda dari generasi milenial dan X menyimak konten seputar seks dari Cosmopolitan edisi internasional. Topik yang tak dibahas Femina, majalah yang menyebutkan suami istri jika membahas seks, bisa dibaca dari majalah asing.

“Soal hiperseksualisasi di ruang publik itu mungkin belum bisa diterima oleh masyarakat kita ya, Jeng.”

“Kalo buat Mas Kam?”

“Mungkin aku mendua dan masih konservatif. Soal aktivitas seksual itu privat banget, termasuk jika nyangkut promiskuitas. Urusan pribadi setiap oranglah soal hubungan premarital dan ekstramarital. Tapi ketika pengalaman intim yang privat jadi konsumsi publik kok aneh. Misalnya anak-anak perempuanku ikut acara macam itu, aku nggak tahu apakah mereka siap dengan jejak digital.”

“Terus nasib kanal itu gimana ya kalo misalnya banyak yang keberatan? ”

“Nggak tau, Jeng. Tentu orang bisa berkeberatan setelah nonton.”

Seks dalam Femina Edisi 1991

NPL: Orgasme pria dan wanita (2011)

Namanya Juga untuk Wanita Dewasa

Nasi ketan kuning dan teka-teki sunat

Tinggalkan Balasan