Ada saja perempuan yang tak paham sunat pria itu bagaimana. Apanya yang dipotong, apakah jadi berbeda?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Nasi ketan kuning dengan serundeng untuk khitanan anak laki

Tadi pagi seorang oma ke rumah saya, memberikan sekotak plastik nasi ketan kuning berbumbu serundeng. Gurih. Enak. Terima kasih, Oma. “Ini buat pemberitahuan saja, tadi si Tholé sunat, di Depok, karena pakdenya yang dokter tinggal di sana,” katanya.

Si Tholé (8) adalah cucu pertama Oma. Ingatan tentang sunat mengantarkan saya pada lamunan. Intinya: sejauh saya pernah ditanya, tak semua perempuan, remaja hingga dewasa, paham sunat pria itu bagaimana.

Mereka tahu, ada bagian yang dipotong. Lalu? Dahulu karena sumber informasi terbatas, banyak yang tak tahu bahwa yang dipotong lalu dibuang adalah kulup, atau pucuk selongsong (prepuce, istilah yang juga berlaku untuk tudung klitoris) pada kepala penis (glans).

Kini di internet bertebaran info. Informasi dan gambar penyunatan mudah dicari. Lalu apakah perempuan dewasa yang kurang paham sepenuhnya itu belum menikah atau belum punya pengalaman seksual? Bisa ya dan tidak.

Saya bilang lihat saja video eksplisit hardcore untuk orang dewasa, atau menanya pasangannya. Umumnya mereka ternyata tak paham perbedaan penis yang sudah disunat dan belum, justru dari… batang lelaki yang sudah disunat. “Ya gitu aja, cuma bisa gede lalu kecil lagi.”

Kalau dari video? Sejumlah perempuan akhirnya tahu perbedaannya, dari mengamati aktor tak bersunat, “Dari yang adegannya lengkap, ada before dan after.”

Maksudnya? “Kalo lagi on penuh, yang nggak sunat itu jaketnya ketarik, kepalanya nongol semua. Setelah letoy jadi malu, kepala ngumpet di balik jaket.”

Kelak setelah melihat bayi laki, apalagi anak sendiri (kalau sebelumnya kurang ngeh) akan tahu si kulup yang kelak dienyahkan itu. Untuk contoh pada bayi, lihat gambar pada Healthline.

Edukasi kesehatan reproduksi ternyata bukan hal mudah, bahkan ketika informasi sudah berlimpah. Apalagi tentang sunat perempuan, yang terkabarkan masih ada di sejumlah negeri. Pada 2022, terdapat lebih dari 200 juta perempuan yang telah menjalani mutilasi genital di 30 negeri Afrika, Timur Tengah, dan Asia (¬ WHO).

5 thoughts on “Nasi ketan kuning dan teka-teki sunat

  1. Oh iya dhing. Tidak bermanfaat dalam hal kesehatan, bahkan berbahaya, tapi masih banyak dilakukan di banyak negara. Di Solo pun dahulu dilakukan hampir di semua keluarga, tapi saya sudah lama nggak dengar ada anak perempuan disunat lalu dibancaki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *