↻ Lama baca 2 menit ↬

Foto liputan Kompas dari Ukraina

Lebih dari sekali saya mendengar dari orang yang berbeda, pun beda usia, bahwa siapa yang menghasilkan foto termuat di media kertas maupun layar itu tidak penting.

Bahkan teman yang kerap mengkritik media dan dianggap sebagai pengamat media pun tak pernah memperhatikan kredit foto. Dia malah pernah bertanya, “Oh kalau orang lain mau pake harus minta izin, minimal kalo nggak buat cari uang harus nulis foto oleh siapa?”

Teman saya, saat menjadi pemred sebuah majalah kuliner, pernah dipersoalkan seorang blogger karena mengambil foto dari blognya tanpa izin, tanpa pencantuman sumber.

Saya teringat dua hal di atas saat melihat foto jurnalis Kompas dari Ukraina di halaman depan. Kalau yang di halaman dalam mungkin diperhatikan karena fotonya dominan.

Foto liputan Kompas dari Ukraina

Tak semua media dari Indonesia mengirim wartawan ke sana. Dari sisi latar proses, foto ini punya nilai lebih. Tetapi jangan-jangan memang banyak orang tak peduli. Jika ya, berarti benarlah kata teman yang jurnalis: pembaca nggak ambil pusing. Dia dan timnya dahulu malah sering main embat foto dengan kredit “istimewa” atau malah “internet” — ini warisan zaman cetak.

Atau mungkin saya yang salah, sejak kecil sering memperhatikan kredit foto di koran dan majalah sehingga hafal beberapa nama jurnalis foto? Setelah tua, saya tetap memperhatikan namun tak dapat mengingat.

Saya teringat zaman media cetak. Ada majalah yang mewajibkan peliput ke luar negeri menghasilkan foto layak muat, sementara majalah lain lebih memilih repro foto dari brosur atau kartu pos karena bagus, tetapi yang utama ada foto si peliput berada di lokasi, untuk meyakinkan pembaca bahwa dia pergi ke sana. Sementara majalah yang tadi mengharamkan foto diri peliput dalam majalah, karena dianggap snob dan ndesit, justru lebih mementingkan kredit foto.

Beberapa tahun lalu ketika fotografer media tempat saya bekerja bisa memotret orang terkaya di Indonesia dari dekat, yaitu Michael Bambang Hartono, dalam wawancara khusus, saya bilang ke sejawat, “Ini foto langka, nggak lama lagi diembat banyak media termasuk TV.” Ternyata benar.

Foto liputan Kompas dari Ukraina