Kata "necis" makin jarang diucapkan sehingga kian terasa arkais. Memang itu kata warisan kolonial Hindia Belanda.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Kata

Kata “necis” sudah jarang terdengar. Jika berkesan arkais, itu benar adanya. Bahasa Indonesia menyerap “necis” dari bahasa Belanda: “netjes” — dilafalkan nèt-ci-yês. Artinya rapi, proporsional, pada tempatnya.

Warisan Belanda itu antara lain terabadikan dalam nama toko lain (kalau tak salah juga penjahit) di Jalan Ibu Ruswo, Yogyakarta. Saya memotretnya saat jalan-jalan berkeringat tanpa tujuan pada 2011.

Adapun nama necis kedua juga saya lihat saat saya berjalan kaki, mungkin turun dari angkot, di Pondokgede, Bekasi, Jabar, 2014. Itu nama kios cukur.

Yogya Necis

Pangkas Rambut Necis di Pondokgede

4 thoughts on “NPL: Necis di dua kota (2011, 2014)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *