NPL: Necis di dua kota (2011, 2014)

Kata "necis" makin jarang diucapkan sehingga kian terasa arkais. Memang itu kata warisan kolonial Hindia Belanda.

โ–’ Lama baca < 1 menit

Kata

Kata “necis” sudah jarang terdengar. Jika berkesan arkais, itu benar adanya. Bahasa Indonesia menyerap “necis” dari bahasa Belanda: “netjes” โ€” dilafalkan nรจt-ci-yรชs. Artinya rapi, proporsional, pada tempatnya.

Warisan Belanda itu antara lain terabadikan dalam nama toko lain (kalau tak salah juga penjahit) di Jalan Ibu Ruswo, Yogyakarta. Saya memotretnya saat jalan-jalan berkeringat tanpa tujuan pada 2011.

Adapun nama necis kedua juga saya lihat saat saya berjalan kaki, mungkin turun dari angkot, di Pondokgede, Bekasi, Jabar, 2014. Itu nama kios cukur.

Yogya Necis

Pangkas Rambut Necis di Pondokgede

4 Comments

junianto Kamis 16 Juni 2022 ~ 13.57 Reply

Iseng ngecek pakai Tuan Google, Toko Necis di Yogya itu masih eksis, menjual topi khas keraton dan topi polka. Itu kalau kita lihat berdasar informasi di foto lama Paman bahwa toko tersebut beralamat di Jl Ibu Ruswo nomor 66.

http://wargajogja.net/seni-dan-budaya/melirik-peninggalan-budaya-yogyakarta-di-toko-necis.html

Pemilik Blog Kamis 16 Juni 2022 ~ 16.30 Reply

Menarik! Masih bertahan.
Adakah blogger yang pernah mengangkatnya di blog pribadi atau di FB?? ๐Ÿ™

Tinggalkan Balasan