Sabar, sabar, saya tak membuat posting rasis. Sebelum menghapus semua foto kembang hasil jepretan ponsel, mata saya tergoda kuncup kembang merah. Lalu saya cari namanya. Ternyata itu peregrina alias kembang batavia alias jarak cina (Jatropha integerrima).
Tanaman ini tahan sinar matahari. Getahnya bikin gatal. Tapi sari madu bunganya disukai kupu-kupu dan burung kolibri.
Tentang nama peregrina, waktu saya bocah sering mendengar tetangga, pria dewasa, menyanyikan “Two Lovely Flowers” di sumur. Lagu itu dulu populer di radio, dinyanyikan oleh biduan Filipina Eddie Peregrina (1944—1977).
Two lovely flowers / One is red, the other’s white / Wondering what the other will say / Should I pick one to stay
Lha pripun to, Mas. Dipun pundhut sadaya mawon. Gimana sih, Mas. Ambil dua-duanya aja.
5 Comments
Saya tahu lagu itu dan saat membaca tulisan Paman, saya teringat sudah lama tidak mendengarnya.
Langsung saya cari dan putar di Spotify gratisan.
Saya juga lama gak denger. Gara-gara ada kembang peregrina jadi ingat, tapi gak tau judulnya lalu saya cari di YouTube 🤣
Dipundhut sadaya,mawon?
Whaini eh whaniki!
Ndak boleh ya? Diundi saja apa ya? Eh ndembik. Harus berani ambil keputusan ya. Kalo soal gini aja gak bisa tegas gimana mau jadi presiden ya?
Presiden Taksi.😂