Saya tadi bangun lebih gasik lalu menyirami tanaman. Lalu bikin teh, duduk di teras, menyalakan tablet untuk menyetel Brava Radio. Saat menghidupkan ponsel, mata saya tergoda dedaunan yang telah saya sirami.
Saat memotreti daun saya teringat seorang ibu muda yang ingin sekali punya iPhone 13 Pro. Buat apa? “Bikin foto yang keren,” katanya.
Kenapa tak mencoba memotreti apa saja dengan ponsel yang ada sekarang? “Hape murah nggak bagus hasilnya, bikin capek belajarnya,” sahutnya.
Saya pakai ponsel murah karena biasanya beli itu. Dari foto-foto sekadarnya yang saya blogkan ini Anda dapat memeriksa EXIF-nya. Kalau ada yang menghibahkan ponsel lebih bagus tentu takkan saya tolak. Lantas misalnya punya ponsel layak, hasil jepretan saya akan bagus? Tampaknya tidak.
11 Comments
Ibu muda itu punya teman, seorang bapak muda yang pengen punya iPhone 13.
Tapi ya cuma pengen saja, untuk beli kok ya ngoyo =))
Waaaa kalau ngomong soal pengin, saya pengin Suzuki trail TS-125 atau Honda trail XL-125. Tapi bener, mau beli kok ngoyo. Pensiunan, je. 😁
Apa salahnya pengen
Main trading, Mas. Cobalah. 😇
Waaaks!
Future trading itu perdagangan berjangka. Saya sih sanggup kalo cuma beli jangka. Tapi buat apa? Menggambar lingkaran pakai ponsel juga bisa.
Andai ibu muda itu punya iPhonr 13 Pro pun hasil jepretannya belum tentu akan lebih keren daripada jepretan Paman….
Sugeng enjing, Pamanku. Salam sehat.💪
Untuk ibu itu pasti hasilnya bagus karena dia punya motivasi kuat, tak seperti saya yang cuma iseng dan impulsif. Salam sehat kembali. 🙏
Oh, ibu muda yang skoy.
Ah, Paman yang (cuma) iseng.
Ibu yang layak belajar kpd blogger skoy ndembik
Ngece tenan iki. 🙉