Sabut dan batok kelapa tua laku, bisa dijadikan bahan bakar memasak. Tapi limbah kelapa muda masih basah, tidak bisa diapa-apakan.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Kelapa muda dan degan itu berbeda

Tadi sore, maksud saya kemarin sore, saya menyinggahi warung kelapa muda. Maksud saya degan, untuk diminum, dengan daging sangat lunak; bukan kelapa muda untuk botok.

Selama pandemi naik kasus, saya jarang bersepeda, lalu belakangan mulai lagi. Mas Degan masih ingat saya. Harga sebutir degan masih Rp10.000.

Obrolan saya kemarin sore mengulangi topik dua tahun lalu: sabut dan batok kelapa muda itu sulit, bahkan tak laku, untuk dijual. Masih basah, tidak bisa untuk membakar ikan. Maka Mas Degan harus membawa pulang sampah kelapa ijo itu, untuk menguruk tanggul kali dan lainnya, atau dia tawarkan kepada siapa saja yang mau.

Kalau dia harus minta tolong orang, untuk satu bak pikap kecil ongkosnya Rp200.000 sekali angkut.

Limbah penjual kelapa muda sulit dijual karena masih basah

2 thoughts on “Sabut dan batok kelamud sulit dijual

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *