Tadi sore, maksud saya kemarin sore, saya menyinggahi warung kelapa muda. Maksud saya degan, untuk diminum, dengan daging sangat lunak; bukan kelapa muda untuk botok.
Selama pandemi naik kasus, saya jarang bersepeda, lalu belakangan mulai lagi. Mas Degan masih ingat saya. Harga sebutir degan masih Rp10.000.
Obrolan saya kemarin sore mengulangi topik dua tahun lalu: sabut dan batok kelapa muda itu sulit, bahkan tak laku, untuk dijual. Masih basah, tidak bisa untuk membakar ikan. Maka Mas Degan harus membawa pulang sampah kelapa ijo itu, untuk menguruk tanggul kali dan lainnya, atau dia tawarkan kepada siapa saja yang mau.
Kalau dia harus minta tolong orang, untuk satu bak pikap kecil ongkosnya Rp200.000 sekali angkut.
2 Comments
BTW di Bekasi ada yang menjual bothok eh botok, to, Paman?
Ada. Tapi susah cari yang enak.