Bagus ini. Es teh lemon manis (eh, itu lemon?) maupun teh tawar hangat tanpa buluh penyedot dari bahan apapun. Jika pengudap minta, pramusaji akan menyodorkan sedotan.
Saya mengandaikan, tak semua orang butuh sedotan. Jadi buat apa kedai berboros diri menyajikan hal yang tak diminta? Selain itu kedai bisa mengerem pertumbuhan sampah sedotan berbahan plastik.
Es teh lemon dalam gambar hanya menyertakan sendok karena gula cair ada di bawah, harus diaduk.
Di kedai lain malah ada maklumat di meja, jika pengudap butuh sedotan silakan meminta kepada pramusaji. Tak hanya satu kedai. Tusuk gigi juga, yang sudah dibungkus kertas satu per satu.
Meminta semua kedai hanya menyediakan sedotan berbahan kertas, atau jagung, atau singkong, saat ini juga tidak bijak. Masih mahal bagi banyak kedai, kecuali konsumen mau ikut menanggung ongkos.
4 Comments
di hotel bagus di sini, bahkan sikat gigi dan odol, harus minta ke resepsionis, padahal amenities lainnya ada..
Akhirnya konsumen terbiasa. Mau tidak mau. Di Indonesia, gaya hidup kelas menengah adalah koentji, Zam 😇
Di Solo, es teh pakai irisan jeruk (bukan lemon) disebut es teh krampul/es teh kampul. Populer di wedangan/angkringan.
Jeruk nipis kampul-kampul 😁