Setelah jawaban "siap", jargon "mohon izin" akhirnya menyebar luas.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Setelah jawaban

Malam ketika saya masih di teras, di depan rumah ada Avanza berhenti, pengemudinya membuka jendela, menanyakan alamat sebuah rumah kepada kurir bermotor yang berserobok dengannya.

Saya pun beranjak ke gerbang, siapa tahu dapat membantu. Saya belum bertanya, si pengemudi — mungkin driver, tapi bisa jadi chauffeur* — sudah bertanya hal serupa kepada saya, dengan salam pembuka percakapan, “Mohon izin, Pak…”

Saya tak tahu sejak kapan “mohon izin” meluas pemakaiannya. Dalam rapat RT juga terucapkan. Saya jadi tahu salam itu awalnya dari laporan internal tertulis polisi yang tersebar di WhatsApp. Waktu itu saya membayangkan, jika komandan atau atasan yang bertugas tak mengizinkan bagaimana?

Menurut seorang cewek ketika masih bekerja di kantor badan PBB Jakarta, setiap kali dia rapat dengan birokrat, di pusat maupun daerah, kata “mohon izin” selalu menjadi pembuka seseorang saat akan berpresentasi.

Mungkin “mohon izin” itu semacam permisi, mohon maaf, punten, nuwun sèwu, dan sebangsanya. Dalam hal menanya alamat, ucapan itu seperti kita membuka salam, “Permisi, Pak. Mau tanya anu…” Atau dalam bahasa Jawa, “Nuwun sèwu, badhé nyuwun pirsa anu…”

Sebelumnya, jargon ketentaraan dan kepolisian yang paling laku dan meluas adalah “Siap!” karena menjadi kelaziman dalam percakapan lisan maupun teks perpesanan.

“Siap!”, juga tanpa tanda seru dalam teks, maupun tanpa sikap sempurna seperti prajurit, jelas lebih ringkas ketimbang “Yes Sir!” ala militer berbahasa Inggris.

*) Belanda menyerap “chauffeur” dari Prancis, lantas lidah Melayu menyebutnya “sopir”

¬ Gambar praolah: Shutterstock

4 thoughts on “Mohon izin adalah permisi, punten, nuwun sèwu, maaf…

  1. “Mohon izin” sdh sering sy dengar saat saya jadi kartawan sejak 95 di Solo, di lingkungan pulisi.

    Benar, itu kemudian meluas ke mana2, spt paman sebut di atas, termasuk pula untuk bahan bercandaan antarkawan/sejawat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *