Adik tidak boleh mendahulukan kakak menikah. Padahal kawin itu soal kesiapan setiap pasangan, bukan orang lain masih jomlo atau tidak.
↻ Lama baca 2 menit ↬

Adik dilarang mendahului kakak menikah ternyata masih berlaku

Joni Karung dan Pucuk Melati singgah setelah menengok rumah contoh di kompleks baru sejauh lima kilometer dari rumah Kamso.

“Cuma liat aja. Duitnya belum ada,” kata Joni.

“Paling nggak ada referensi gitu,” timpal Melati, cewek yang sudah dipacari enam tahun.

“Ya baguslah. Siapa tahu kalian bisa punya rumah sebelum married,” kata Kamso.

“Nah itu dia, Oom!” sahut mereka serentak padahal tanpa aba. Tertawa pun mereka bareng. Hanya nada dasar yang berbeda.

Sepasang anak muda itu dulu sejawat Kamso. Malah pernah satu tim. Kamso juga kenal orangtua maupun dua kakak perempuan Melati.

Lalu mengalirlah cerita seperti yang pernah Kamso dengar dua tahun lalu. Melati tak dapat segera menikah karena dua mbokayu berkeberatan, begitu pun sang mama. Yang paling berkeberatan adalah putri sulung.

“Kalo Papa mah santai, terserah siapa yang udah siap dan punya calon pasti,” kata Melati.

Si sulung tidak mau didahului adik-adiknya, apalagi si bungsu. Si sulung, Kamso tahu, setelah putus dengan pacar sejak kuliah sampai kerja sekian tahun, tak punya pacar lagi. Kebetulan Kamso mengenai cowok itu. Sedangkan si nomor dua, Kamso tak tahu dan tak mencari tahu soal pacar.

Kamso membatalkan berkomentar, “Hari gini masih ada ya?”

Tapi Melati bisa memindai benak pria itu, “Pasti Oom mikir kok masih ada ya? Gitu kan? Scanner di kepala sama hatiku tuh bagus lho.”

Lalu mereka pun tertawa.

“Kalo aku malah nggak punya pertanyaan gitu, Oom. Sejak awal aku maklum dan kesian juga sama Mbak Sulung. Terlalu lama njomlo, temen laki nggak banyak, di kantor mayoritas cewek, itu pun banyak yang jomlo,” kata Melati tanpa nada canda.

“Kalo aku jadi dia nggak tau apakah bakal ngalangin adik. Rasanya sih nggak. Tapi masalahnya, aku sebagai aku kan udah siap dan pengin berumah tangga? Mas Joni juga, Oom,” lanjutnya.

Semua terdiam sejenak sampai kemudian Joni menanya, “Napa Oom kok malah ngeliatin tukang kabel yang lagi kerja?”

“Itu liat tangga yang dipakai teknisi First Media. Tangga mereka bisa disenderin ke tiang, ke rumah tetanggaku, tapi nggak ada hubungannya sama niat kalian berumah tangga.”

“Jadi maksud Oom, aku ama Mas Joni bikin rumah pohon, naik turun tanpa tangga, sampai Mbak Sulung dapet jodoh?” tukas Melati.

“Atau jadi sepasang burung dara, rumah kecil di atas tiang, juga tanpa tangga?” tanya Joni.

¬ Gambar praolah: Shutterstock

2 thoughts on “Menikah harus urut gerbong?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *