Banyak cara merayakan keberagaman Indonesia atas nama Sumpah Pemuda. Liputan khusus Kompas (Kamis, 28/10, 2021) menggunakan judul-judul dalam aneka bahasa daerah. Bukan hal baru, karena konten audio visual di media sosial lebih dulu melakukannya, bahkan dikemas secara musikal.
Redaksi memberi pengantar, penerjemahan judul-judul dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Nusantara merupakan kerja dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek.
Seberapa penting itu semua? Setidaknya tercatat dalam sejarah, begitu pun konten di medsos itu, selalu ada upaya untuk merayakan keberagaman.
Selebihnya ya terserah kita, apakah masih mengamini dan mensyukuri Indonesia sebagai racikan aneka rasa dari banyak bahan dan bumbu.
4 Comments
Belum tentu benar
🏃
Dulu sekali, kalau dengar siaran berita bahasa Jawa RRI Surakarta kadang-kadang saya dengar kata baito. Kemudian tahu bahwa artinya perahu.
Kemudian ada istilah baito-colot (dari kata mencolot/meloncat) dan ada kawan saya bilang itu maksudnya sepeda motor, tapi saya nggak tahu kebenaran perkataan kawan saya itum
Baita colot bukannya speed boat?
nah berarti ini yang benar, dan kawan saya itu ngapusi.