Kasir kok membeli jualan tokonya di depan konsumen, pakai transaksi konsumen. Agak membingungkan bagi saya.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Kasir Alfamart harus membeli tebus murah kalau konsumen ogah?

“Sekalian tebus murahnya, Pak? Ini anu itu cuma sekian rupiah,” begitulah tawaran kasir minimarket setelah dia usai menghitung belanjaan. Rutin. Biasa.

Juga biasa jika kasir menawarkan diri bolehkah dia yang mengambil tebus murah, pakai transaksi si konsumen, tapi yang membayar adalah si kasir. Dalam setruk ada angka yang dikurangkan senilai barang yang dibeli si kasir. Konsumen tak dirugikan.

Banyak info tentang tebus murah ini tapi bukan info resmi. Terkabarkan, kasir dibenani target penjualan tebus murah. Jika misalnya benar, berat juga ya. Sudah harus beli barang di toko sendiri masih harus kadang mengganti harga barang yang dicuri pembelanja, seolah kasir merangkap pengawas keamanan dagangan, padahal dia lebih sering di meja kerjanya.

Tentang dua hal itu, beli sendiri tebus murah dan mengganti barang hilang, sekali lagi bukan info resmi. Jadi bisa saja info itu salah. Maka di sini saya hanya bertanya: apakah benar?

6 thoughts on “Kasir beli tebus murah karena konsumen ogah?

  1. Yang saya tahu adalah keharusan kasir mengganti jika ada barang dagangan diutil pembeli dan semacamnya (barang hilang).

    Tentang target penjualan tebus-murah saya baru dengar sekarang.

    Kayaknya di solo saya belum pernah temui sistem tebus murah ini. Atau krn saya yang jarang ke mini market ya.

    1. Makanya saya melakukan tabayun via Twitter 😇

      Kalo saya sering ke warung dan minimarket. Sebelum pandemi saya belanja ke pasar naik sepeda yang ada keranjang nya.

      Sebelumnya lagi, dahulu kala, saya belanja di Pasar Palmerah dini hari, padahal naik bus Matahari P6 sampai TMII, lalu sambung angkot kecil, lalu sambung ojek 😂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *