Nggak ada istimewanya ngeblog

Maka terjawablah mengapa saya seolah selalu punya bahan untuk posting.

▒ Lama baca < 1 menit

Apa pun bisa dibahas di blog, tak beda dengan orang ngetwit

Ada yang menanya saya kenapa saya selalu punya bahan untuk ngeblog. Jawaban saya ada dua.

Pertama: karena topik saya cemen eceran. Kedua: yang saya lakukan juga dilakukan orang lain di platform berbeda, sejak WhatsApp, Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, dan seterusnya, tapi isinya banyak yang tak sesepele blog saya. Bedanya, saya tidak atau belum mengunggah video.

Saya, eh mereka, eh kami, memposting apa yang menarik. Setidaknya buat diri sendiri, entah bagi orang lain.

Dulu sih mungkin ada yang menganggap ngeblog itu istimewa karena keterbatasan pilihan platform dan akses internet, serta merepotkan: harus menggunakan komputer.

Lantas, kalau ngeblog bukan hal istimewa, bahkan mungkin tak penting bagi orang lain, kenapa saya lakukan?

Jawabannya serupa untuk pertanyaan kenapa saban hari ada orang ngetwit. Tapi di Twitter, kalau punya banyak pengikut, pasti dibaca lebih banyak orang kan? Benar dan betul.

9 Comments

Warasto Senin 15 November 2021 ~ 12.14 Reply

Soal konten sepele itu ada benarnya juga, sih. Selama ini blog-ku dikunjungi oleh orang-orang yang memang mencari hal-hal sepele tadi dan sisanya dari orang-orang yang terlanjur mem-follow

Pemilik Blog Senin 15 November 2021 ~ 12.24 Reply

Harus disyukuri 🙏🍎

Pemilik Blog Senin 15 November 2021 ~ 12.40 Reply

Langsung masuk Feedly saya

snydez Selasa 19 Oktober 2021 ~ 11.14 Reply

ahaha bener juga

ttd
peternak blog

Pemilik Blog Selasa 19 Oktober 2021 ~ 11.30 Reply

Lama gak dengar istilah peternak blog
😁

junianto Jumat 15 Oktober 2021 ~ 18.20 Reply

Kami, eh kita melakukan apa yang kita suka, Paman. Tidak kudu yang istimewa.

Genesis bilang I know what I like (tapi abaikan lirik-lirik sesudah kalimat itu).

Pemilik Blog Jumat 15 Oktober 2021 ~ 18.28 Reply

Saya selalu ingat baris pembukaan lagu itu…

It’s one o’clock and time for lunch (hum de dum, de dum)

Terbayang sorak penonton dalam Seconds Out

junianto Jumat 15 Oktober 2021 ~ 18.42 Reply

Seconds Out-lah yang, waktu itu, menyihir saya untuk kemudian mengoleksi kaset-kaset album Genesis (sebelum dan sesudah Seconds Out), sebagian berlabel rekaman YES.

Pemilik Blog Jumat 15 Oktober 2021 ~ 19.04

Yess Bandung.
PT Diamond.

Tinggalkan Balasan