Radio AKAP+AN: antarkota, antarprovinsi, antarnegeri

Menyenangkan, mendengarkan stasiun dari mana-mana secara lirih dengan aura radio transistor murmer.

โ–’ Lama baca < 1 menit

Bluetooth speaker mungil 5 Watt Aukey untuk dengarkan radio streaming

Belakangan saya suka mendengarkan radio pengaliran (streaming) dari pelbagai stasiun melalui aplikasi Radio Box. Kadang secara acak. Ada radio daerah, maksud saya di luar Jabodetabek, ada radio siaran lagu pop Jawa di Belanda. Tentu di antara radio daerah termasuk Kota Gaplek di Wonogiri, Swara Koncotani di Jogja, Suara Salatiga milik pemkot, dan KLCBS Bandung.

Ada juga stasiun yang saya dengar langsung via web dan aplikasinya milik stasiun. Untuk radio luar negeri, seperti BBC, CRI, dan NHK, saya dengar melalui Elshinta. Sedangkan VOA dari Trijaya. Tapi itu semua tidak rutin.

Bukan hal baru. Banyak orang melakukannya, baik melalui streaming maupun gelombang radio di ponsel dengan menjadikan kabel earphone sebagai antena.

Radio Lintas Kota Gaplek Wonogiri Jawa Tengah

Saya juga mendengarkan radio untuk pengantar tidur siang. Meski tak bermaksud tidur di luar kamar, kadang malam hingga pagi saya tertidur di sofa karena menyetel radio.

Supaya aura radio transistor murah tetap hadir, saya menggunakan bluetooth speaker sekepal, dengan klaim daya keluaran 5 Watt. Noisy cempreng ya biar. Saya menyetelnya pelan, bila perlu dekat telinga, agar tak mengganggu orang lain. Bisa juga langsung dari tablet 10 inci. Memang sih istri saya sempat menanya, “Nyetel apaan sih dari tadi?”

Blogombal.com ยท Retjo Buntung KKC

Blogombal.com ยท Koncotani

Blogombal.com ยท Suara-Sala3.mp3

4 Comments

Zam Senin 4 Oktober 2021 ~ 00.07 Reply

perangkat radio masih dijual di toko elektronik di Berlin, paman. biasanya jadi satu dengan jam weker. tapi saya belum pernah lihat orang sini duduk-duduk leyeh-leyeh sambil dengerin radio..

Pemilik Blog Senin 4 Oktober 2021 ~ 01.20 Reply

Yang laku memang menyatu dengan weker, suatu hal yg bisa dilakukan dgn ponsel.

BTW di Jerman kan sdh menerapkan DAB. Suara lbh jernih.

junianto Minggu 3 Oktober 2021 ~ 21.38 Reply

Di ktr BCA dekat rmh sy, tukang parkir mobil di depan/luar pagar bank itu menenteng “pesawat” radio (sedangkan orang2 lain menenteng ponsel).

Andai sy blm pensiun dari TribunSolo.com sy pasti menugasi reporter untuk mewancarai sang bapak tukang parkir itu.

Andai setelah pensiun sy masih ngeblog, sy sendiri yg akan mewancarainya ๐Ÿ˜

Pemilik Blog Senin 4 Oktober 2021 ~ 01.18 Reply

Kegiatan setelah pensiun yang cocok untuk Njenengan adalah ngeblog ๐Ÿ˜‡

Tinggalkan Balasan