Cukup tiga kata dalam judul utama: “Strategi Cantik Cantika”. Setiap editor saya pastikan sudah punya bank kata untuk mempersandingkan nama singkat untuk Windy Cinta Aisah (19) dengan kata lain yang mengundang minat baca.
Kok cuma koran Kompas yang sejauh saya tahu bisa memainkan?
Karena Kompas adalah media cetak. Koran dengan berita kemarin sampai di tangan pembaca ketika mentari mulai menyapa. Ketika pembaca sudah tahu.
Maka peluang yang tersisa adalah judul yang kuat dengan foto yang kuat, berbeda dari gambar terbekukan di media sosial yang muncul lebih awal.
Judul tiga kata ala koran cetak kurang tjotjok untuk berita sela (breaking news) di media daring jika menyangkut nama yang belum sangat terkenal. Sebelum meraih perunggu, medali pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, tak semua orang tahu maupun ingat nama lifter Windy Cantika.
Kompas cetak (Kompas.id) dalam tubuh berita menyebut nama si atlet Cantika. Media lain menyebutnya Windy. Adapun Kompas.com menyebutnya Windy Cantika dan Windy Aisah.
Windy Cantika Aisah completes the podium in the #Weightlifting women's -49kg with a total score of 194. Congratulations! 🏋️🥉@iwfnet @komiteolimpiade pic.twitter.com/QhKj8EaYOQ
— The Olympic Games (@Olympics) July 24, 2021
2 Comments
menariknya, prestasi Windy sebelumnya yang juga menjuarai angkat besi junior baru-baru ini kurang ramai dibicarakan.. padahal levelnya sama-sama kelas dunia..
Betul, betul, betul