Seorang pria Indonesia, yang beristrikan perempuan Jerman, menirukan protes si nyonya ketika mereka mudik ke Bekasi, Jabar, dan naik mobil berbelanja ke supermarket, “Itu ada pengumuman parkir gratis, mengapa kamu masih membayar?”
Jawaban si suami seperti cara saya dan Anda menjawab.
Pertama, karena ada petugas parkir entah siapa yang menggaji. Kedua, kalau tak ada juru parkir pasti ada satpamwan. Tugas mereka sama: memandu mobil keluar dari parkiran untuk masuk ke jalan raya.
Ketiga? Karena yang kita bayarkan bukankah ongkos parkir melainkan tip.
Nah, alasan keempat bisa sangat subjektif. Jika menyangkut juru parkir yang bukan orang organik toko, siapa yang memberi mereka uang karena pemerintah belum sanggup menggaji penganggur?
Bagi orang-orang dari negeri makmur nan tertib, cara pandang Indonesia terhadap parkir gratis tapi berbayar itu sulit mereka cerna.
4 Comments
keluar dari drive through restoran cepat saji aja ada parkirwannya koq :D
Iyaaaa hahahaha. Untung belum berlaku di SPBU.
yang lebih ngeselin adalah “tukang parkir” yang cuma nongol saat kita sudah kepayahan mengeluarkan motor, begitu mau keluar dia nongol minta uang..
njagain, tidak.. mbantu tidak, tiba-tiba nongol..
Kalo jenis pahlawan kesiangan macam ini memang menyesalkan.
Lebih mengesalkan ketika kita pakai mobil, repot ketika masuk, juga repot ketika keluar, setelah selesai dia nongol.