“Ini permennya hackers,” kata seseorang memberi atribut kepada permen jadul Hacks. Permen bikinan Kawasan Perindustrian Bukit Minyak, Simpang Ampat, Pulau Pinang, Malaysia, ini memang legendaris.
Gula-gula berpirisa adas ini menyaingi permen herbal Ricola dari Swiss yang lebih alami rasanya dengan kemasan mriyayèni. Rasa adas memberi sugesti itu obat. Serupa orang minum Jägermeister dari Jerman yang kadar alkoholnya 35 persen.
Oh apa tadi, gula-gula? Aha! Kata ini termasuk arkais, baik dalam arti harfiah maupun kiasan. Namun KBBI masih mencatatnya. KBBI juga masih bersetia dengan permen sebagai kembang gula pedas.
Dulu orang Yogya angkatan lawas, generasi ayah saya, membedakan mbanggula (sweets) dan permen (peppermint candy).
Kini gula-gula dalam arti kiasan sudah digantikan cem-ceman yang juga dalam arti kiasan — bukan cem-ceman dari kelapa yang oleh Mustika Ratu dijadikan produk minyak rambut dengan atribut hair oil.