Lagi, tas tanpa bunyi keresek berbahan singkong. Dia menamakan diri telo bag — sebagai jenama menjadi TeloBag. Telo dari kata téla dalam bahasa Jawa berarti ketela pohon atau singkong. Kadang kata itu diucapkan sebagai pengganti umpatan seperti seperti halnya “kéré!“.
Lalu apa menariknya? Dari sisi desain. Bagaimana produsen tas, atau penjual barang, menambahkan dekorasi untuk menjelaskan tasnya sekalian berkampanye.
Oh, begitu menuliskan kata “kampanye” saya langsung teringat pilkada serentak pada 9 Desember nanti.
Ada nggak ya kandidat yang mengangkat isu lingkungan dengan membagikan tas singkong?
Jangan-jangan mereka enggan karena takut diteriaki “Dasar telo! Janji telo!”
2 Comments
Bagus euy.., sepintas kok bentuke seperti tas kresek plastik ya?
Kalau umpatan “berbahan” makanan yang kadang saya pakai, selain telo : gedang goreng… 😀
Mirip, tapi bahan lebih lemas sekaligus lebih tebal.
Salam telo dan salam gêdhang goreng. 😊