↻ Lama baca < 1 menit ↬

SIAPA YANG LEBIH TABAH: KONSUMEN ATAU BAGIAN PENGADUAN?

hadiah dari PLN

Kemarin pagi sampai sore, lampu di rumah padam. Maka lima menit setelah "pet" tanpa "byar" itu saya mengontak 123. Saya tanya kenapa padam, sampai kapan, dan seterusnya. Apa pun jawabannya, saya puas dan berterima kasih karena petugas mengawali dengan "maaf". Bahwa dia tak bisa kasih jaminan apa pun, itu wajar. Bos dari bosnya saja tak bisa menjawab apalagi dia.

Meskipun begitu kepuasan saya agak tercederai. Kenapa? Dia menjawab sambil tertawa kecil waktu saya bertanya apakah kantor PLN, yang masih sewilayah dengan saya itu, juga mati lampu.

"Kikikikikikkk… kantor 123 ini menyala terus, Pak," jawab wanita itu.

Kalau menelepon soal gangguan, saya memang menambahkan pertanyaan terakhir, "Di kantor Anda juga mati lampu?"

Selalu ada jawaban yang setidaknya terdengar menahan tawa. Entah kenapa. Ramah dan mentertawakan mestinya berbeda, kan?

Bagaimana kalau dia eh mereka ganti bertanya, "Emang kalo nyala kenapa, kalo mati kenapa, Pak?" Entahlah. Jawaban saya bakal bergantung pada cuaca hati dan stok kesabaran.

Mati lampu membuat saya panik karena baterai laptop semakin berkurang setrumnya. Padahal pekerjaan belum usai, dan masih harus mengirim PDF via e-mail.

Terpikir untuk mengungsi ke Gandaria. Tapi konyol juga. Masa sih harus menempuh 2 x 25 km (pergi-pulang), termasuk tol 2 x Rp 6.000, demi setrum (dan mandi). Inikah efisiensi melalui hemat energi?

Ini serupa keluhan seorang sahabat tempo hari, ketika dia terjebak kemacetan gara-gara ada pemberlakuan bebas mobil di lokasi dekat kantornya. Niat si pembuat program adalah menghemat energi, tapi yang terjadi justru inefisiensi — tepatnya: pemborosan energi.

Keluhan ini terlalu cengeng bila dibandingkan kerugian industri kecil — dari fotokopi sampai konveksi — pekan lalu. Belum lagi nestapa yang terjadi pada rumah sakit kecil tak ber-genset padahal sedang ada operasi.

© Ilustrasi: blogombal.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *