↻ Lama baca < 1 menit ↬

BASI? TAPI SAYA BARU TAHU DAN MASIH HERAN.

kayak dewa

Sayup-sayup radio transistor bertenaga empat baterai di ruang tamu itu melantunkan Ruthless Queen dari grup Belanda Kayak (album: Phantom Of The Night, 1979), tapi liriknya berbahasa Indonesia. Saya, dari ruang tengah, berjingkat mendekati radio. Pemiliknya, Pakdhe Ruslan, sedang tertidur lelap di kursi panjang kayu jati dalam temaram ruang.

Begitulah, dari Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, saya menelepon stasiun radio untuk mencari tahu. Jawabannya: itu lagu Dewa, Cintaku Tertinggal di Malaysia.

Lalu dengan internet yang termehek-mehek saya mencari tahu lagu itu. Walah, saya betul-betul awam soal musik, kurang updated. Beberapa blog sudah membahasnya. Misalnya Made Wira yang menyatakan, “Balita denger pun pasti bilang sama.”

Adapun Shelly bilang, “ehm, entahlah, apa dany memang sengaja mengadaptasi lagu ini or sengaja menyindir Malaysia yg tukang mengaku-ngaku lagu org adalah miliknya sendiri…hehehe, nobody knows….”

Karena saya belum tahu duduk maupun jongkok perkaranya, antara lain lantaran keterbatasan rujukan dan belum melihat sampul kaset/CD, maka di sini saya hanya bisa menyatakan keheranan. Saya tak melontarkan tuduhan apa pun.

Saya hanya heran. Kayak itu grup tenar. Banyak orang tahu hit mereka. Dhani pun pintar bikin lagu. Kok bisa sih?

Pagi ini, masih di desa, saya ingat kata orang radio di telepon tadi, “Mas suka lagu itu? Memang bagus, Mas.”

Maka biar sekalian superbasi, saya permalukan diri saya dengan menjadikan tulisan ini sebagai catatan musik penutup tahun. :D

+ Unduh lagu Ratuku Tertinggal di Belanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *