↻ Lama baca 2 menit ↬

APA SIH PERAN, EH FUNGSI, EH MANFAAT DARIPADA YANG MANA NYAMUK?

pengumuman untuk nyamuk

Bukan zamannya lagi pemilu pakai coblosan, kata Jusuf Kalla. Alasannya, orang kita sudah melek huruf. Dengan kalimat lain, masyarakat kita sudah tidak bolot untuk urusan ballot.

Tapi Kak Ucu lupa, nyamuk pun sudah bisa baca. Kalau tak percaya silakan lihat pagar tetangga saya. Untung tak ada peringatan “nyamuk dilarang memotret”. Nyamuk pers? Nyamuk blog? Entahlah.

Nyamuk memang menyebalkan. Tak hanya bikin gatal kulit dan mengganggu tidur, tapi juga bawa penyakit. Lebih menyebalkan lagi nyamuk betina: doyan darah. Huh, betina peng(h)isap…

Beberapa jenis obat nyamuk pernah saya coba. Tapi sudah lama banget kami sekeluarga tak pakai obat semprot. Bikin sesak napas. Plastik saja rusak, apalagi paru-paru. Obat semprot yang mengklaim diri aman, pakai “magic” pula (emangnya ketok mejik?), juga kurang saya percayai.

Obat nyamuk lain, semisal keping karton yang dipanaskan (electric mat) dan cairan yang diuapkan, kami pakai seperlunya.

Obat nyamuk bakar, yang ndesit dan berasap itu? Aha, kalau terpaksa ya kami pakai. Habis gimana lagi.

Obat nyamuk tanpa racun? Saya pakai yang berlistrik dan berlampu untuk kolong meja kerja. Mirip penjebak lalat di dapur kedai itu. Tapi ternyata kurang mujarab. Pernah pakai bolam khusus pengusir nyamuk, tapi ternyata juga tak mustajab.

Obat nyamuk oles untuk kulit? Kalau terpaksa saja, dengan harapan tak bikin gatal atau iritasi.

Software pengusir nyamuk? Belum saya coba. Jangan-jangan kualitas peranti keras audio juga menentukan. Saya pakai pengusir tikus berfrekuensi tinggi, tapi akhirnya tikus kembali lagi — untung tak sampai bikin tangsi dalam rumah. Kenapa tak di-tuning lagi? Jenis alatnya yang termurah, tak bisa disetel. Mungkin untuk nyamuk juga berlaku prinsip serupa.

Jadi? Sepanjang nyamuknya tak terlalu banyak, ya kami terpaksa berakrab-akrab dengan nyamuk. Kalau cuma beberapa ya dibiarkan saja.

Malam ini, eh pagi ini, tak ada obat nyamuk di sekitar meja saya. Padahal rumah saya banyak lubang untuk penghawaan. Maklumlah, AC terlalu mahal untuk saya, begitu juga pemakaian setrumnya. Kadang, kalau bekerja atau membaca sampai larut, jendela dan pintu samping saya biarkan terbuka. Kipas angin (ndesit ya?) tetap dinyalakan.

Mbilung, Dokter Kewan, dan Timpakul mungkin bisa kasih pencerahan tentang peran ekologis nyamuk dalam kehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *