↻ Lama baca < 1 menit ↬

TOILET BERSIH MESTINYA ADA DI MANA PUN.

pasar burung untuk pria yang pipis

Pasar manuk. Artinya pasar burung. Itulah guyon saru ndak mutu saya dan teman-teman saat masih SMP, untuk menyebut toilet yang selalu ramai pada saat istirahat.

Di sana para siswa berkicau sambil pipis, mengomentari apa saja, bahkan meledek siapa saja — kecuali terhadap jagoan. Begitu ritsleting terkatup dan sabuk terpasang maka obrolan singkat pun selesai.

Sebetulnya yang ramai bukan burungnya melainkan pemiliknya. Itu khas dunia pria, baik remaja maupun dewasa. Obrolan mengalir seiring pancaran urine. Hanya sekadar say hello kok — dari soal sepeda, ulangan, hukuman guru (kalau masih sekolah), sampai bonus dan hasil rapat bos (kalau sudah bekerja). Setelah itu selesai. Tentu, itu dengan syarat antarpemilik burung sudah saling kenal.

Kesan pasar burung pula yang saya petik ketika mendapati kamar kecil dengan likuran (mungkin malah 30-an) urinoir di tempat perhentian jalan tol Cikampek-Jakarta akhir pekan lalu. Misalkan tempat itu diisi siswa yang saling kenal pasti akan ramai.

mencekik burung di pasar manuk

Tempatnya tergolong bersih, kering. Air mencukupi. Pencahayaan dan penghawaan alami memadai. Semoga terus dirawat oleh pengelolanya. Entahlah bagaimana dengan toilet wanita, semoga bersih pula.

Andaikan semua pasar burung bersih, alangkah nikmatnya perjalanan.

NB: Mohon maaf untuk Bung Entah dan Thole Embuh yang terjepret dan terpublikasikan tanpa izin.

Masih soal pipis:
+ Kamar gelap di tempat mentereng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *