Putri Kako dari Jepun, penumpang kelas ekonomi itu

Putri kekaisaran negeri makmur pergi dinas secara sederhana.

▒ Lama baca < 1 menit

Putri Kako dari Akishino, atau Kako Naishinnō (30), keponakan Kaisar Jepang Naruhito, menjadi berita karena dalam kunjungan ke Brasil pekan lalu naik kelas ekonomi kapal terbang. Padahal dia pergi atas nama kekaisaran, untuk menjumpai warga Brasil keturunan Jepang. Di sana ada sekitar tiga juta warga berdarah Jepang.

Putri Kako Naishinnō — Blogombal.com

Ada sejumlah catatan saya:

  1. Keluarga Kekaisaran Jepang punya norma sendiri dalam sikap dan perilaku
  2. Namun dalam perjalanan waktu khalayak Jepang maupun luar negeri belum tentu dapat menerima seorang putri sebagai petugas kekaisaran naik kelas ekonomi saat terbang dengan pesawat komersial
  3. Misalnya keluarga kekaisaran naik kelas satu, bukan hanya kelas bisnis, bagi saya bukan masalah, demikian pula jika menyewa jet pribadi, karena membayar dengan uang sendiri
  4. Misalnya saya orang partikelir tajir, saya akan memilih cara bepergian terbaik karena saya biayai sendiri
  5. Bagaimana jika saya pejabat publik? Lihat sikon. Misalnya peraturan membolehkan saya menumpang kelas bisnis dengan biaya negara, mungkin saya mempetimbangkan kondisi ekonomi rakyat, tanpa niat pencitraan sehingga saya tak akan mempublikasikan saya naik apa

Tetapi, eh tetapi, rakyat negeri ini sudah terbiasa dengan pencitraan diri pejabat, apalagi kalau yang bersangkutan berkepentingan dengan elektabilitas politik hari esok. Lalu ujung-ujungnya rakyat merasa terkecoh.

Berlaku sederhana dianggap investasi citra. Demikian pula bersikap cerdas visioner akan dianggap sedang mengakali rakyat melalui media sosial hasil garapan tim konten, karena setiap pejabat punya rumah produksi.

Kenapa rakyat bisa begitu? Ada bukti dari kasus lain. Berulang pula. Tetapi nanti akan memilih tokoh yang punya rumah produksi hebat dengan dukungan pendengung.

Seorang petinggi negeri yang beriman kepada AI mungkin takkan seribet pejabat lain. Serahkan saja semuanya kepada AI. Kalau AU itu singkatan asam urat, tak ada hubungannya dengan asam lain saat dulu berkampanye.

¬ Foto: Japan News

6 Comments

Junianto Selasa 1 Juli 2025 ~ 07.49 Reply

Berlaku sederhana, masuk gorong-gorong, blusukan, ternyata halah, wong kae!

Pemilik Blog Selasa 1 Juli 2025 ~ 09.40 Reply

Mmmm sinten niku nggih, Lik?

Junianto Selasa 1 Juli 2025 ~ 14.40 Reply

Uwong lor Manahan….

Pemilik Blog Selasa 1 Juli 2025 ~ 16.11

Pun kersanipun. Têgké mawon

mpokb Senin 30 Juni 2025 ~ 23.44 Reply

Harga beras di Jepang lagi mahal, krisis, jadi Putri mau efisiensi, salut..

Pemilik Blog Selasa 1 Juli 2025 ~ 02.46 Reply

Menteri Pertanian Jepun mengundurkan diri karena menyesal bilang selalu punya beras dari pendukung.

Kalo di sini pejabat menyesal mundur, bisa-bisa gonta-ganti pejabat tiada henti.

Soal sang putri, ternyata dia memang beberapa kali pakai kelas ekonomi, padahal perjalanan jauh, pasti capek.
Mungkin dia gak punya koneksi buat nebeng private jet.

Eh jadi ingat putri Sultan asli naik becak. Mungkin setelah tahu maka si tukang becak girang.

Saya membayangkan dialog macam ini tapi dalam bahasa Jawa:

“Mau ngidul situ bisa, Pak? Berapa?”

“Kidul yang di mana, Mbak?”

“Lha ya tinggal belok kanan, lalu sampai rumah saya. Bisa kan?”

Tukang becak membatin, “Ini anak mana sih?”

Tinggalkan Balasan