Kerupuk mi bukan dari mi

Untuk menemani asinan. Mie atau mi, sih?

▒ Lama baca < 1 menit

Kerupuk mi alias kerupuk kuning untuk asinan — Blogombal.com

Ini kerupuk kuning yang beda lagi. Warnanya memang kuning. Dia berhak menyandang sebutan itu. Sebutan lain adalah kerupuk asinan.

Bahannya dari tapioka dan terigu. Kata Ibnu Kitchen dalam Cookpad:

Buat kerupuk mie ini…harus ekstra sabar… Eh ekstra sabarnya pas jemurnya… Dan jemur nya harus bener2 kering banget…dan harus di cuaca yg sangat panas… saya jemur hampir 4 hari di cuaca yg panas…

Saya tak tahu apakah kerupuk mi yang keras, atau bangka kata orang Jawa, itu karena penjemuran kurang maksimal ataukah sebab yang lain. Kalau soal rasa, asal masih baru sih enak.

Lalu kenapa label kerupuk yang sekantong Rp10.000 ini menggunakan kata “mie”, bahkan jenama mi instan pun Indomie dan Mie Sedaap? Itu warisan Belanda, bunyi “i” penuh pada suku kata terakhir maupun suku kata tunggal ditulis “ie”.

Maka marga Cina di Indonesia ditulis Lie, tetapi di Singapura yang merujuk bahasa ditulis Inggris Lee. Nama Indonesia dari bahasa Arab juga ada yang pakai “ie”, misalnya Amien dan Luthfie. Adapun nama Kristiani untuk menyingkat Peter ditulis Piet. Maka asisten Sinterklas bernama Piet Hitam.

View this post on Instagram

A post shared by Sibungbung|Jkt Food Aficionado (@sibungbung)

Tinggalkan Balasan