Jam malam dan jam sekolah lebih pagi untuk anak

Masa sih negara mengatur kapan anak belajar. Kalau sekolah mulai 06.30, itu merepotkan.

▒ Lama baca < 1 menit

Jam belajar anak di Kepuh, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta — Blogombal.com

Papan jam belajar masyarakat ini saya foto Kamis 13 Mei lalu di Kepuh, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta. Di kampung yang sama, saya memotret dan mengeblogkan hal serupa pada 2015.

Jam belajar anak di Kepuh, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta — Blogombal.com

Bedanya, papan yang saya foto pada tembok lorong, di area bekas SD BOPKRI Demangan, itu masih tampak baru. Sedangkan papan dalam foto 2015 sudah tampak usang. Namun masalahnya sama: kapan anak tidur, bermain, dan belajar itu urusan domestik setiap keluarga ataukah negara, yaitu camat, lurah, dan kepanjangannya, yakni RW dan RT?

Jam belajar anak di Kepuh, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta — Blogombal.com

Jawaban bijaksini dan normatif mudah: kondisi setiap permukiman dan kelompok masyarakat berbeda. Likuran tahun silam saya pernah mengajak teman tur malam di kawasan terpadat di Jakbar bahkan DKI. Banyak pria dewasa bertelanjang dada, kongko di luar rumah, sementara dari jalan tampak dalam rumah sempit anak-anak sedang belajar, ada yang sambil tengkurap. Saat penghuni rumah lengkap, tidak bisa semua berkumpul dalam rumah. Mirip di Tanahtinggi, Jakpus (¬ arsip, 2024)

Jam malam di Pondokmelati, Kobek, Jabar — Blogombal.com

Memang, masalah kenakalan remaja, dan kriminalitas di dalamnya, itu kompleks. Namun itu pun bukan semata soal kapan anak keluyuran. Ketika PlayStation rental dan gim jaringan via PC di warnet dulu marak, apakah para pelapak dan orangtua peduli pemeringkatan ESRB? (¬ lihat infografik saya dalam arsip 2022)

Apakah para ortu peduli pemeringkatan gim ERSB? — Blogombal.com

Persoalan jam malam untuk anak saat ini mengemuka karena Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memberlakukannya. Jika pengaturan kegiatan anak menyangkut ranah domestik di satu sisi dan campur negara di sisi lain, bagaimana dengan kebijakan Dedi mewajibkan sekolah mulai pukul 6.30, seperti dicoba oleh Gubernur DKI Fauzi “Foke” Bowo, pada 2010? Saat itu banyak keluarga kerepotan, mulai dari jadwal mandi, dapur, hingga jam kerja orangtua.

Sekolah masuk pukul 06.30 di Jakarta zaman Gubernur Fauzi Bowo — Blogombal.com

Ingat, di negeri ini bus sekolah berwarna kuning hanya kita lihat dalam film Amerika. DKI memang (pernah) punya bus sekolah namun terbatas. Di sini anak berangkat dan pulang sekolah dengan pelbagai cara, termasuk naik angkot dan ojek.

Sekolah masuk lebih awal, meski hanya 30 menit, itu berarti kemacetan hadir lebih awal, namun bukan maju setengah jam. Untuk menghindari kemacetan harus berangkat jauh lebih pagi, saat hari masih gelap.

Saat itu saya atau istri yang orang Kobek, Jabar, harus pintar menyiasati waktu dan rute untuk mengantar anak bersekolah di Jakarta lebih pagi, namun setelah mengedrop anak tidak mungkin pulang, padahal di sisi lain untuk ke kantor harus berurusan dengan aturan satu mobil untuk minimal tiga penumpang.

2 Comments

Ndik Kamis 5 Juni 2025 ~ 10.17 Reply

Sebuah pertanyaan yang jawabannya ngrambyang adalah, kenapa Anak Sekolah jaman Sekarang kudu diantar orang tuanya?
Ini obrolan dengan Kawan beberapa waktu Lalu tak Sampai hitungan seminggu, Dia harus terbang melintas Pulau untuk memastikan it’s done. Bener2 done. Sembari crita tentang jaman Dulu yang lintas kota untuk Sekolah Tampa ada yg ngantar, bahkan pas jaman Sekolah diantar Dan dipethuk itu cuma sekadar ditunggu rodo adoh.
Isin, wis (rumongso) gede. Ini satu Dari jutaan jawaban nggrambyang tadi. Dia tertawa setelah nemu jawabannya ini.
Dinamika jaman Dulu Dan Sekarang berbeda. Jaman Sekarang orang tua bahkan Sampai merangsek (mungkin Lebih tempatnya gitu) Masuk ke ruang semi public yg eksklusif Bernama kegiatan belajar mengajar sekolah.
Getting done itu kuncinya, rasa tak percaya diri ortu pada Anak Dan lingkungannya membentuk pola yg Kita lihat Hari Ini. Kemacetan Adalah mereka (for sure you are the traffic jam) Karena Salah satunya berawal dari hal Ini. Ketidakpercayaan diri Ini bentuk Dari arsip keseharian mereka Sedari kecil. Tak ada yg Salah. Mungkin para orang tualah sebenarnya yg butuh psikolog, bukan Anak. Anak Dari tahun jebot templatenya Sama, yg membedakan hanya media ekspresinya saja. Jadi ingat Lagu bocah Dan Lagu gemerlap kota Nya slank.
Nb: ndak usah dipikirin komentar tak berbobot Ini, saya tak bisa beranak Dan belum punya anak

Pemilik Blog Kamis 5 Juni 2025 ~ 11.44 Reply

Apa boleh buat situasinya sudah berbeda. Tentu tak semua, di Kepri anak SD berangkat naik sampan menyeberangi laut. Di Pulau Jawa pun ada anak-anak SD yang terpaksa meniti wot ayun menyeberangi sungai tanpa diantarkan ortu.

Saya tak bisa anak mengulangi cara saya berahga dan pulang sekolah sejak TK padahal jauh, blm tentu ada uang dalam saku, karena kalaupun punya sangu sudah habis saat istirahat, lalu pulangnya kehausan 😂. Kalau kehujanan ya berteduh.

Ibu saya mengalami sekolah jalan kaki PP dari kita Njenengan, Kendal, ke Cepiring, memintas jarak dengan menyeberangi Kali Bodri.

Dulu waktu saya masih kuliah, ada anak tentara, bapaknya jadi wagub di sebuah daerah yang dapat uang banyak dari pemerintah pusat. Si anak setelah kuliah minta mobil.

Bapaknya menolak, karena waktu bocah harus bersekolah melewati hutan dan sungai di Sumut.

Si anak menjawab, “Beda dong! Papa kan anak petani, kalo aku kan anak pejabat!”

Tinggalkan Balasan