Salah satu kebiasaan bagus warisan masa pandemi Covid-19 adalah berjemur pagi. Sayang, setelah pandemi berlaku, kebiasaan ini tak melekati semua orang yang dulu rutin melakukannya. Virus menyingkir membawa kebiasaan berjemur.
Di banyak permukiman, kendala dalam berjemur itu sama. Ya, jarak antarbangunan rapat, rumahnya bertingkat, halamannya sempit bahkan tak ada halaman, sementara jalan depan rumah terteduhi bayangan rumah sendiri.
Hari ini, 21 Mei 2025, Matahari sudah di utara khatulistiwa. Penghuni rumah di lingkungan rapat, yang bertingkat, dan menghadap ke selatan, lebih berpeluang mendapatkan sinar surya dari sisi jalan yang mepet pagar rumah tetangga.
Nanti setelah Matahari di selatan khatulistiwa, yang terjadi adalah sebaiknya. Tetangga seberang rumah, karena bangunannya menghadapi ke utara, yang mengungsi ke pagar tetangga.
Lho memang arah hadap setiap rumah di mana pun dalam kompas selalu pas ke utara 0° dan selatan 180°? Kita diskusikan lain kali.
Pada 2023 saya menuliskan prasangka,
Saya tak tahu apakah anak-anak yang tak mengenal salat, misalnya karena bukan Muslim, sehingga kurang hirau kiblat, tahu ke mana rumahnya menghadap.