Menurut Anda, tulisan jam operasi warung soto ini jujur, lembah manah, atau kemaki? Beda orang beda tafsir, terutama setelah pernyataannya berupa tulisan.
Kalau saya sih menganggap dia jujur. Tetapi seumpama bunyi teksnya “Buka 07.30 s/d sesukanya”, atau malah “Buka semaunya s/d sesukanya”, itu jelas mbagusi. Dumèh payu. Mentang-mentang laku.
Saya juga tak menganggap tulisan di atas pintu itu untuk melucu. Itu hanya cara praktis dan santun untuk menjawab pertanyaan berulang kali. Tak beda dari tulisan “Buka 07.30, Tutup 13.00”.
Sudah biasa penjual makanan punya dua macam jawaban jika ditanya tutup jam berapa. Pertama: “Yah jam sepuluhan” — bisa pagi, bisa malam. Kedua: “Ya sehabisnya…” — namun belum tentu kita meneruskan, “Kalo nggak habis-habis gimana?”
Bisa juga kedua jenis jawaban ditangkap setarikan napas, “Jam sepuluhan atau sehabisnya.” Selebihnya adalah percakapan untuk memperjelas kalau si penanya merasa sebagai wartawan maupun reserse.
Sepanjang jam operasional tak berurusan dengan aturan ketenagakerjaan di negeri kaku — seperti di Jerman, keluh Zamroni — maka di Indonesia warung leluasa mengatur jam buka tutup.
