Ojek luar kota dengan rice cooker

Ojek skuter agak besar dengan bagasi dan sandaran ternyata nyaman. Kecuali urusan naik turun.

▒ Lama baca < 1 menit

Ojek Kutoarjo dengan bagasi rice cooker di Jakarta — Blogombal.com

Aplikasi dengan segera memberikan hasilnya, ojek comfort sudah didapat. Saya tinggal menunggu. Dia sudah dekat. Dua menit lagi tiba. Namun saya memperhatikan pelat nomor dalam aplikasi: AA. Berarti dari eks Karesidenan Kedu, Jateng.

Ojek Kutoarjo dengan bagasi rice cooker di Jakarta — Blogombal.com

Kemudian Pak Ojek datang. Ternyata ada kotak bagasinya. Saya bertanya bagaimana cara naik. Ternyata motor harus dijagrakkan, lalu saya naik dari bagian depan jok, kemudian mundur. Setelah itu dia baru naik, menyalakan mesin, dan werrr… jalan. Lebih mudah dari pengalaman terdahulu. Naik dan turun sulit.

Dalam perjalanan dia saya tanya dari mana. Ternyata dari Kutoarjo. Tepatnya Kemiri. Saya pernah tahu lokasi itu karena semasa kuliah pernah tiga bulan di Kutoarjo, tinggal di Tepus Wetan.

Tentang ojek dengan pelat luar kota ini bukan yang pertama saya naiki. Pelat L pernah. Pelat AD beberapa kali, motor dari Wonogiri, Jateng. Paling sering adalah F (Bogor), padahal dia beroperasi di Jakarta dan Kobek. Yang belum pernah adalah A (Banten), T (Karawang) dan E (Cirebon). Kalau M (Madura) malah pernah, saya naik dari Stasiun Gondangdia ke Tanahabang.

Kerepotan ojek dengan bagasi di belakang — Blogombal.com

Pernah juga saya dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jaktim, naik ojek malam hari ke rumah di Kobek. Motornya pelat B, tetapi dia orang Mauk, Kabupaten Tangerang, tak kenal wilayah antar karena sejak siang terseret order demi order. Jarak Halim ke rumah saya 13 km, tetapi jarak Mauk ke rumah saya hampir 70 km. Malam itu dia akan mencari pangkalan ojek terdekat untuk menginap.

Lalu soal bagasi motor AA tadi? Dulu saya menyebut bagasi motor itu rice cooker. Untuk motor ini, ternyata sebagai pembonceng saya nyaman, ada sandaran empuk di pinggang. Kalau ojek rice cooker yang saya temui dulu dipasang pada motor laki.

Teman kuliah saya, orang Kutoarjo, hingga hari ini memakai skuter Suzuki Burgman dengan rice cooker untuk memboncengkan istri. Ke mana? Ke Kobek dan sekitarnya, termasuk mengalah menemui saya di warung kopi, serta seluruh Indonesia. Kalau touring di luar negeri ya pakai motor setempat.

Tinggalkan Balasan