↻ Lama baca < 1 menit ↬

Saat akan naik saya sudah membatin bakal repot. Tapi si tulang ojek punya solusi: dia berhenti di samping trotoar agar saya bisa naik dengan mudah karena berdiri di sana.

Sampai di tujuan, drama kecil berulang. Lebih sulit ternyata padahal tukang ojek sudah mencari tempat pijakan untuk saya.

Beruntunglah penumpang langsing dengan peregangan bagus, karena saat memboceng dan turun sepatunya tak akan menyenggol badan tukang ojek.

Eh tapi penumpang dengan tinggi badan 150 cm tetap akan akan repot. Penumpang 170 cm dengan bobot di atas 80 kg juga akan ribet.