Mungkin Anda bingung saat membaca judul. Yang rendah itu jalan, nama jalan, atau papan nama jalan? Tentu papan namanya. Bahasa Inggris versi robot menerjemahkan “papan nama jalan yang rendah” menjadi low street sign. Kalau papan “nama jalan rendah” adalah low road sign.
Nah, tadi pagi saya melihat papan nama Jalan Bulaktinggi Raya, Jatiwarna, Pondokmelati, Kobek, Jabar, ini tinggi tiangnya sekitar 120 cm. Sejak kapan begitu saya tidak tahu karena saya bukan warga kampung itu.
Saya menduga posisi papan nama sekarang itu adalah hasil penyelamatan darurat. Mungkin pada mulanya papan itu jatuh namun untuk memasang pada ketinggian semestinya tak ada tangga, padahal atlet panjat pinang sedang prei. Maksud saya seorang atlet yang selalu berposisi sebagai pijakan dasar dan satu atlet berbobot enteng yang biasa menggapai hadiah di puncak.
Kenapa saya bisa berpikir macam itu? Imajinasi kadang bisa berlari zig-zag tanpa kendali. Hal itu bisa terjadi pada orang kreatif, namun lebih sering pada orang kurang pekerjaan, termasuk pasien yang hanya tergolek di ranjang. Tadi dalam judul ada kata “lagi”, kan? Ya, karena saya pernah menjumpai kasus serupa.
Moral ceritanya, kalau kita rajin jalan kaki ada saja yang bisa difoto. Kalau naik motor apalagi mobil akan sulit untuk tiba-tiba berhenti. Harus mencari tempat memarkir.