Di kantong plastik wadah sementara untuk sampah saya lihat kartu garansi. Ukurannya sekitar 3,5 × 6,5 cm. Ternyata garansi untuk payung lipat, hadiah tahun baru yang kemarin saya terima bersama dua kalender meja 2025 dari tetangga. Terima kasih.
Baru kali ini saya melihat ada kartu garansi untuk payung. Mungkin sudah lama ada namun saya tak memperhatikan. Bukankah payung tidak kita beli saban bulan?
Orang lain mungkin juga kurang memperhatikan kartu garansi payung macam ini. Kenapa? Lembar garansi ini menyatu dengan label (tag) payung. Karena teksnya kecil, tak semua mata sudi meluangkan waktu untuk membacanya.
Persoalannya, dari seratus pembaca garansi payung ini berapa banyak yang memanfaatkan? Jika tidak ada berarti produk tak bermasalah.
Lalu untuk garansi apa pun yang pernah Anda miliki — selain untuk mobil maupun sepeda motor, yang biasanya berupa servis gratis —pernahkah Anda memanfaatkannya?
- Kartu garansi besar siapa peduli?: Kartu garansi via pos masih menjadi pilihan. Berapa banyak konsumen yang memanfaatkannya? Tapi lebih penting tip mengatasi elpiji tak mengalir ke kompor.
- Mendaftarkan garansi mestinya via ponsel saja: Repot kalau harus pakai stempel toko, dikirim via pos, dan kardus mesti utuh.
- Garansi dari warung soto: Perlu dicoba: pembeli komplain sotonya dingin setelah habis, lalu minta ganti yang panas. Jika perut kuat, ulangi lagi.