“Sampean ndesa. Jadul. Jawa pol. Criping itu ndak ada orang ngerti apalagi di Jakarta. Semua keripik,” kata seseorang, saat saya menjawab criping singkong karena ditanya seorang teman ingin menitip apa. Dia akan ke minimarket.
Saya memang ndesani. Kurang mengikuti zaman dalam berbahasa. Padahal bagi saya, criping — bukan ceriping — ada dalam bahasa indonesia, diakui oleh KBBI.
Dalam persepsi saya sebagai wong Jawa yang ndesani, kepingan tipis keras (chips) singkong dan pisang yang digoreng itu adalah criping. Adapun keripik (Jawa: kripik) lebih tebal, misalnya keripik tempe.
Untuk kepingan kering nangka, yang muncul belakangan, lebih tepat disebut criping ataukah keripik? Anda saja yang menjawab.
Ini memang tulisan tak bermutu, menyoal hal yang secara nasional sudah dipahami setiap kepala, yakni sebutan keripik. Bukan criping.
3 Comments
Keripik = cilik.
Kerupuk = gede.
🏃♂️🏃♂️🏃♂️
Kerikil, kering ing sikil.
Keripik,….
🙈
#jayus
😁 jangan dilanjutkan, dibatin mawon….