Terlalu mewah, tisu galon diwadahi amplop baru. Amplop samson cokelat bisa berati duit, dari gaji sampai sogokan. Maka ada Ratu Amplop.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Dua tisu galon dalam amplop cokelat panjang dari Astro

“Ini apa ya, Mas?” tanya saya kepada pengantar dua galon Aqua kemarin sore saat gerimis.

“Tisunya, Pak,” jawab Mas Kurir.

Belum pernah saya menerima tisu galon dalam amplop bersih, masih baru, dengan label pengantaran seperti umumnya paket belanja daring. Anak bungsu saya yang memesan Aqua itu, sesuai aplikasi belanja di ponselnya, Astro, karena dia tak memasang Alfagift.

Amplop itu terlalu mewah bagi saya. Berbahan kertas samson, 27 x 14 cm, amplop itu tidak bisa saya pakai lagi kecuali saya bersedia menyimpannya dalam waktu lama.

Dua tisu galon dalam amplop cokelat panjang dari Astro

Oh, amplop! Setelah semua surat menyurat melalui ponsel, mendengar kata amplop ingatan kita langsung ke undangan dan uang, terutama untuk amplop cokelat. Pada awal kerja, abad lalu, saya masih menerima gaji bulanan dalam amplop samson. Di dalamnya selain uang kertas ada kertas perincian upah dan… koin! Pasti repot sekali orang keuangan, membagikan upah dalam bentuk tunai. Di unit saya ada 30-an orang awak.

Amplop adalah uang. Di kalangan tertentu begitu. Misalnya wartawan. Anda pernah mendengar istilah wartawan amplop, bukan? Ada yang menerima, bahkan doyan dan ketagihan, namun ada yang menolak, termasuk jika via transfer. Amplop juga bisa berisi traveller’s cheque maupun vocer belanja.

DVD bekas, film Ratu Amplop, di Carousel Indonesia

Amplop sebagai lambang praktik suap menyuap pernah menjadi film komedi, yakni Ratu Amplop (Nawi Ismail, 1974), dibintangi Benjamin S dan Ratmi B-29. Harap diingat, saat itu Soeharto di puncak kekuasaan Orde Baru, karya seni apapun yang meledek korupsi — terutama di kalangan birokrasi, polisi, dan militer — dianggap subversif. Tetapi film ini berlatar dunia partikelir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *