Codot bisa diusir dengan lampu senter maupun kapur barus. Bagaimana jika mereka akhirnya kebal kamper?
↻ Lama baca 2 menit ↬

Menghalau kelelawar dengan kapur barus

Sudah tiga tahun saya terbebas dari gangguan codot atau kelelawar buah. Dua minggu terakhir dia, atau malah mereka, kembali datang, mungkin saudara sepupu atau teman sesama kader partai dari codot yang dulu.

Codot berak maupun kencing sambil bergelantung pada bubungan atap carport. Maka lantai dan bodi mobil pun kotor jadinya.

Menghalau kelelawar dengan kapur barus

Saya mencari tip di media berita cara mengusir kelelawar. Hampir semuanya mengutip media luar atau saling merujuk. Mungkin itulah yang disebut penulis kreatif tulen, dengan foto asal comot pula.

Namun hal itu sering kali tak berlaku untuk tip otomotif karena awak media menanya teknisi bengkel atau pabrikan.

Menghalau kelelawar dengan kapur barus

Dari sejumlah rujukan ada dua yang saya coba. Pertama: mengusir codot dengan cahaya. Saya coba dengan lampu senter. Berhasil. Tetapi saya tak mau nongkrong di teras semalaman sambil memegang sentolop. Kedua: dengan kapur barus. Juga berhasil.

Menghalau kelelawar dengan kapur barus

Percobaan pertama berupa pemasangan kapur barus pada cantelan, saya rekatkan dengan nanotape. Lalu setiap hook itu saya cantelkan pada palang tempat codot bergelantung agar baunya merata.

Saya naik tangga sambungan dengan agak takut karena bubungan setinggi empat meter, mencantelkan benda pengusir itu satu per satu dengan bantuan galah hanger jemuran. Codot tak datang lagi.

Menghalau kelelawar dengan kapur barus

Sayang kapur barus tak kuat melekat. Satu per satu berjatuhan. Selotip tebal nan sakti itu gagal menahannya. Meskipun kapur barus berguguran, aromanya masih berjejak dan codot tak suka. Begitu kesimpulan saya.

Menghalau kelelawar dengan kapur barus

Akhirnya saya tempuh percobaan kedua. Cukup satu pengusir, berupa beberapa kapur barus yang saya bungkus sobekan bekas kaus, lalu saya ikat untuk saya cantelkan pada dua hook yang saya satukan dengan saling memunggungi. Cable ties menjadi pengikat nan kuat.

Saya naik tangga yang hampir tegak tersandarkan itu, dan untung saya ingat punya galah untuk memasang dan melepaskan bohlam pada fiting plafon. Alat itu tak pernah saya pakai. Tetapi ternyata berguna untuk mencantelkan bungkusan kapur barus.

Menghalau kelelawar dengan kapur barus

Codot belum datang lagi. Mungkin kelak setelah kapur barus habis karena menyublim, codot akan berkunjung lagi untuk mengotori. Atau bisa juga dia atau mereka akhirnya kebal, kapur barus belum habis eh makhluk itu sudah nongol lagi. Yah, yang penting saya sudah berikhtiar.

Jika Anda menyoal kenapa tidak sejak awal saya memasang kapur barus bulat untuk dibungkus kain, bukan menyatukan kapur barus kancing, jawabannya ada di paragraf keenam. Maka saya pekan lalu membeli sekantong plastik kapur barus kancing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *