Sumber bahaya selain harta dan tahta ternyata utara. Jika koruptornya wanita, berarti pelaku mengabaikan bahaya pria.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Ingatlah bahaya godaan harta, tahta, dan utara — bukan wanita

Dari kejauhan saya lihat punggung kaus penunggang sepeda motor itu memelesetkan peringatan bijak bestari: harta, tahta, utara. Masih terikat rima.

Apa, utara? Ada tulisan kecil di bawah tulisan besar yakni #utaracafe. Oh, rupanya ini kaus dari kafe di Bandung itu: Utara Cafe.

Lazimnya sih ucapan tersebut berbunyi harta, tahta, (dan) wanita. Intinya adalah peringatan bagi pria yang mempunyai kedudukan. Artinya pendorong untuk menyalahgunakan kekuasaan — itulah arti sebenarnya dari kata korupsi — adalah ketiga hal tersebut.

Repot juga menjadi perempuan, dia ikut dipersalahkan jika suaminya, atau siapa pun lelaki yang menyukai dirinya, melakukan korupsi. Apalagi jika perempuan itu menerima hasil korupsi pasangannya, seperti artis Eddies Adelia yang dihukum bui tiga bulan dan denda Rp25 juta.

Eddies Adelia ikut dihukum karena suaminya korupsi

Lantas bagaimana dengan pelaku tipikor dari kalangan perempuan, misalnya jaksa Pinangki Sirna Malasari? Peringatan bijak untuk mereka adalah berhati-hatilah dengan harta, tahta, dan pria.

Omon-omon soal korupsi, 78 dari 90 pegawai Rutan KPK yang memeras tahanan — termasuk terhadap tahanan yang bekas penyidik KPK — mestinya dipecat, bukan disuruh meminta maaf kepada publik melalui kamera TV.

1 thought on “Bahaya harta, tahta, dan utara…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *