Rumah ini melebar, menghadap ke sebuah gang yang tak cukup dimasuki mobil, namun punya teras berpeneduh permanen. Teras itu merangkap gang. Pos ini melengkapi pos atap nonpermanen.
Jika hujan, tempias air tak membasahi tembok maupun pintu dan juga AC unit luar. Saat panas kering, teras tetap teduh. Nyaman juga.
Kalau ada tetangga membawa tangga, atau orang pindahan mengangkut perabot tinggi, ya diangkat dengan menidurkan dong.
Membangun rumah di perkampungan padat dengan labirin gang sempit memang bukan hal mudah, terutama jika menyangkut kepentingan orang lain. Tetapi hal itu adalah tantangan arsitektural. Lalu yang lebih mendasar adalah perizinan dan pengawasan bangunan.
Di Instagram dan Pinterest banyak contoh rumah mungil di atas lahan sempit di pelbagai negeri. Memang sih persoalannya bukan sekadar mendirikan bangunan melainkan aneka sisi penghuni: dari jumlah anak, jumlah lansia, kesanggupan fisik naik turun tangga, sampai kebiasaan menerima tamu dan kegiatan komunal di rumah misalnya pengajian, kebaktian, serta arisan.