Saya memang wong kuno jadul. Pernah saya ceritakan, saya heran kenapa jin robek dijual dan ada pembelinya. Artinya saya aneh karena tidak dirugikan maupun diuntungkan tetapi nyatanya saya kurang sreg dengan jin robek yang dijual sebagai barang baru.
Masih soal jin, kini keheranan saya bertambah: celana baru dengan jahitan keliman atau obras di luar. Bagi saya ini aneh dan nggak nyeni.
Bagi pembuat dan pemakainya tentu tidak. Ini soal selera. Sepanjang tak mengganggu orang lain — misalnya bikin lalu lintas macet — bukanlah masalah.
Apakah seandainya saya masih muda akan mengenakan celana dengan obras di luar? Tentu tidak. Setelah tua? Apalagi.
Kalau melihat orang sebaya apalagi yang lebih tua mengenakkan jin itu? Terserah. Itu hak dia.
Misalnya saya adalah sahibulbait, padahal syarat busana adalah setelan jas, lalu tamu saya ada yang begitu pun tak akan saya halau. Tetapi saya tak dapat melarang para hadirin membahas dirinya.
3 Comments
Belum pernah lihat.😁
Coba beli Lik, biar mbois 🤣
Mboten sudi! 😁