Baiklah kuceritakan kepadamu tentang seorang pensiunan komjen polisi gagah berani penuh percaya diri yang selain punya rumah pribadi di Bekasi juga punya rumah sewa atau rumah rehat atau apalah di Jaksel yang tempo hari digeledah polisi. Namanya Firli Bahuri. Usianya 60. Dia bukan seorang pemalu. Pun bukan antikamera.
Simpang siur kabar tentang dirinya. Yang terakhir menguar kabar, seusai diperiksa di Bareskrim Mabes Polri dia menyembunyikan diri dalam mobil, menutupi wajah dengan tangan dan map, posisi tubuhnya agak rebah, agar tak terpotret oleh wartawan. Padahal dia dulu polisi, saat itu berada di area markas tempat dia pernah berkantor. Padahal dia ketua KPK. Padahal dia belum tersangka. Padahal sejauh ini baru berstatus saksi.
Bandingkanlah dengan tersangka kasus rasuah di KPK yang bisa tersenyum bahkan tertawa, malah ada yang mengacungkan dua jari tanda V atau victory — entah menang dalam hal apa — dan ada pula yang acung jempol.
Dari dua macam gaya, yaitu gaya tersangka KPK dan gaya Firli di Mabes Polri, manakah yang dapat kita sebut tahu diri?
¬ Gambar praolah: Tempo
Ora mekakat ki yen jarene wong desaku.
Super ndembik cocomeo
Dan akhirnya tsk….
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/22/23530601/firli-bahuri-ditetapkan-tersangka-kasus-pemerasan-syahrul-yasin-limpo
Dalam setiap kasus korupsi, ada yang sangat mengesakan jika pelakunya
1. Penegak hukum apalagi kelas petinggi, dulu ada Akil Mochtar
2. Pejabat badan keagamaan (ingat kasus korupsi pengadaan kitab suci?) termasuk yang swasta seperti ACT dan juga biro perjalanan ibadah
3. Pejabat publik yang digaji oleh negara terutama yang pangkatnya tinggi
Akil Mochtar dan Patrialis Akbar. Dulu banget saya sering wawancara mereka, terutana Patrialis, saat mereka masih ngantor di Senayan.
Ternyata mereka begitu 🙈
Mungsuhe Boyamin. 😁