Memang sih ini foto untuk kampanye, tapi rasanya terlalu bergaya tebar pesona. Juga memang tak seklise gaya poster ucapan.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Ganjar Pranowo dalam olahan AI jadi tak berwajah Jawa

Saya sadar, pertanyaan dalam judul akan mengundang tawa bercampur cemooh. Misalnya, “Dasar wong lawas, ndak paham medsos.”

Pertanyaan itu muncul saat melihat cuitan Ganjar Pranowo, sebelum penerapan pasangan capres oleh KPU sore tadi, hanya berisi foto. Saya sempat berharap akan menyusul cuitan yang merupakan penjelasan atau jilid dua. Secara iseng saya cek di AI or Not, foto beresolusi rendah itu disebut hasil kerja manusia.

Meskipun sudah ada teks di luar foto — ini bukan tentang Ganjar dst. — saya merasa janggal cuma ada close-up. Biasanya dia, dan tokoh lain, memuat foto diri sebagai poster “dalam rangka ini itu”, termasuk mengucapkan selamat Idulfitri. Foto olahan AI dia dengan sekian jenis baju termasuk dalam rangka ini itu.

Untuk seorang pria 55 tahun, mengeposkan cuma foto bidikan dekat bukan poster ucapan atau jual kecap, dan bukan untuk foto profil akun, kok rasanya kurang lazim. Kecuali itu foto terbaru karena berubah gaya, misalnya berewok seperti Ganjar saat pandemi dulu.

Kemayu? Nggak. Genit? Bukan sih. Mbagusi? Ganjar sudah ganteng, ngapain sok tampan apalagi sok macho. Mau meniru Anwar Usman? Kurang lebat berewoknya dan kurang hitam.

Ah, entahlah. Saya gagap memahami laju perkembangan gaya diri diri di media sosial. Apalagi kalau Mahfud MD juga bergaya serupa.

¬ Pemutakhiran 14/11/2023 21.10: mungkin maunya Ganjar ini. Tautan saja, bukan sematan. Karena pos ini bukan untuk kampanye.

2 thoughts on “Maksud Ganjar apa ya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *