Akhir 1990-an setiap kali melihat foto seleb Amrik dan Eropa, hasil jepretan paparazzi, sepulang mereka dari belanja, teman saya berkomentar, “Kok semua tetep cantik, keren, padahal pakaian biasa aja nggak kayak artis sini selalu cemerlang kayak telenovela. Sama satu lagi yang keren, pada bawa belanjaan di kantong kertas.”
Setelah di Indonesia makin lumrah kantong kertas pengganti plastik, saya menanya teman yang sudah jadi ibu itu, “Sekarang kamu udah kayak seleb luar nggak, bawa belanjaan dalam tas kertas?”
Dia tertawa, “Kalo harus jalan agak jauh males, harus mbopong belanjaan. Di sini panas nggak kayak aku di Belanda dulu, buat jalan enak, buat naik sepeda pake keranjang juga. Akhirnya biar deket ya naik mobil.”
Kantong kertas secara bertahap makin lumrah. Pesanan barang ke Alfagift kemarin tidak diantarkan dalam tas keresek. Entah kalau besok, untuk pemesanan berikutnya. Kalau di Alfamart dan Alfamidi sih ada dua opsi: konsumen membawa tas sendiri atau membeli tas spunbon maupun kantong kertas.
Memang sih harga kantong kertas lebih mahal ketimbang kantong plastik. Namun kantong plastik memiliki tiga kelebihan: lebih kuat, lebih tahan benda basah, dan dapat dimanfaatkan sebagai kantong sampah.
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan