Dalam hal apa kita disebut melanggar privasi jika memotret dan memublikasikan bunga di luar pagar? Lalu bagaimana Google Street View?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Scarlet jungleflame, Jungle geranium Ixora coccinea, Kembang soka

Sudah lama saya tak bersua pemilik rumah di jalan lain namun masih satu RT ini. Berkomunikasi via WhatsApp pun tak sekerap dulu karena dulu memang ada urusan yang sering diperbincangkan.

Maka saya ingin menyapa dia. Dalam bahasa Jawa disebut ngaruhaké slamet, padahal nama dia bukan Slamet. Suatu pagi pekan ini, sekira pukul setengah sembilan, saat dia sudah di kantor, saya melewati rumahnya. Tanaman hias di dalam maupun luar pagar terawat baik. Tampak segar.

Yellow bells, Yellow trumpetbush, Trumpetbush, Yellow elder, Esperanza, Yellow trumpetflower, ginger Thomas, Tecoma stans

Saya memotret tanaman yang di luar pagar, kemudian mengirimkan salah satu foto kepada pemilik rumah via WhatsApp, menyampaikan salam dan mengapresiasi tanamannya. Dia girang. Sayang saya terlupa mengirimkan tangkapan layar hasil identifikasi botanis oleh aplikasi berbasis AI.

Identifikasi tanaman bunga dengan AI melalui PictureThis

Apakah setiap pemilik rumah saya sapa dengan memotret tanaman di luar pagar secara diam-diam? Tidak. Bahkan jarang. Kecuali saya mengenal baik orangnya dan yakin dia takkan menganggap saya melanggar privasinya. Misalnya di rumahnya ada kamera CCTV saya malah suka. Semua yang saya lakukan terekam.

Kalau foto handuk pada pintu gerbang? Sejauh hari mengeposkan tak ada identitas yang mudah dilacak itu di mana dan siapa pemiliknya. Posting saya pun tak melecehkan keluarga pemilik rumah.

Misalnya mobil Google Street View juga merekam galeri handuk itu, namun sudah mengaburkan nomor rumah dan pelat nomor kendaraan, tetap saja menampilkan alamat dalam peta.

Soal Google Street View, dengan mobil maupun pejalan kaki menggendong kamera dan alat lainnya, memang perlu kajian mendalam jika menyangkut privasi apalagi keamanan negara.

Scarlet jungleflame, Jungle geranium Ixora coccinea, Kembang soka

Handuk pagi hari dan estetika

4 thoughts on “Menyapa tetangga dengan gambar sekar di luar pagar

  1. Saat tidak pergi, sehari-hari saya memarkir trail tua saya di depan rumah. Jika ada kawan (terutama kalangan jurnalis lama) lewat depan rumah, tapi tidak berniat bertamu/bertemu dengan saya, biasanya mereka memotret trail tersebut lalu mengirimkan fotonya ke saya via WA. Lalu biasanya saya menelepon kawan tersebut, bertanya tadi dari mana kok lewat depan rumah saya, kenapa tidak mampir, dan seterusnya, dan seterusnya. Uluk salam via daring yang berbuntut obrolan daring.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *