Mikrofon nirkabel. Kotak dengan kisi-kisi. Kabel besar dua warna. Wah, pasti ini karaoke keliling yang akan diangkut gerobak dorong. Tetapi dari mana sumber setrum karena menggunakan kabel gede dengan sepiker besar? Power pasti besoarrr banget. Bingung saya. Sekaligus kagum.
Bingung? Kotak unit pendingin bisa jadi kotak karaoke pasti dengan amplifier di dalamnya. Okelah, itu bisa dilakukan dengan digital mini amp.
Kagum? Kreatif juga si penggagas dan perakit alih fungsi. Dapat membuat hal yang tak terpikirkan oleh banyak orang.
Lalu apakah saya sudah mengetes kotak suara untuk bernyanyi dan atau berpidato ini? Belum. Mengkonfirmasi kepada orang yang kongko di sekitar kotak pun belum.
Mestinya yang saya lakukan pertama kali mencari tahu siapa menaruh mikrofon yang tampaknya rusak itu. Si unit pendingin tampaknya juga rusak.
Jika barang dikemas lebih rapi, dan dipajang dalam pameran pada sebuah galeri dengan tata cahaya layak, pasti dikira instalasi seni rupa kontemporer. Selebihnya adalah urusan si seniman dan kurator dalam mengomunikasikan argumentasi konseptual atas nama estetika.
Seni kontemporer kadang menjengkelkan bagi orang yang gemar bertukang dan membuat hastakarya, tetapi tidak bisa menggambar, lalu berkomentar, “Kalo cuma gini saya juga bisa.”
Oh, dengan AI mestinya saya bisa bikin foto unit pendingin bermikrofon sebagai karya seni dalam sebuah galeri. Sayang saya belum belajar bikin prompt. Jadi tolong Anda bikinkan.
¬ Gambar praolah: Freepik, Shenzhen Anyda Refrigeration Equipment Co.Ltd.
4 Comments
Tentang prompt AI, paman bisa minta tolong dibikinkan kisanak ndoro kangkung eh ndoro kakung pemilik blog https://ndorokakung.com/
Beliau ahlinya ahli, pakarnya pakar.
Mbayar?
Mosok urusan dengan wong sugih mblegedhu gitu mbayar?
Weeeeee siapa tahu piyantun brèwu butuh subsidi juga 🙈