Dengan maupun tanpa biennale di luar sana, menarik juga kalau warga perumahan bikin gelaran seni rupa "kontemporer".
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Bongkah puing bangunan untuk seni instalasi pameran seni rupa yang warga RT di Bekasi

Mungkin pikiran saya kadang kurang beres. Saat berjalan kaki lalu sesutu terlihat oleh mata, saya bisa melamun ringan agak jauh. Di dekat rumah ada sebongkah puing tembok di atas sebuah bidang entah apa. Saya pun tergoda memotretnya dan membayangkan sebuah instalasi atas nama seni rupa kontemporer.

Emang seni kontemporer itu apa? Entah. Saya bisa menerapkannya terhadap apa saja, termasuk terhadap hal yang saya tidak mudheng.

Maka saya membayangkan bongkah puing dan kubus alasnya dipindah ke sebuah galeri. Dengan penataan layak, berikut tata cahaya genah, sehingga laik bidik bagi kamera, jadilah sebuah karya seni. Yang saya butuhkan tinggal kurator bereputasi, yang bisa meyakinkan para wartawan desk seni, sehingga bongkah yang saya pajang bersama karya lain sejenis pantas disebut seni.

Bongkah puing bangunan untuk seni instalasi pameran seni rupa yang warga RT di Bekasi

Belasan tahun lalu, di Bentara Budaya, Jakarta, teman saya kesal sekaligus geli. Dia yang sebelumnya pewarta seni rupa di Tempo dan The Jakarta Post, lalu menjadi direktur sebuah yayasan seni kontemporer di Yogyakarta yang punya program residensi, seusai pidato membuka pameran menanggapi saya, “Lha kowé sapa, Tyo? Silakan aja. Sakkarepmu! Hahahaha!”

Apa sih yang saya katakan?

“Wooo… ha kalo cuma seni atas nama kontemporer aku juga bisa bikin instalasi, tanpa harus menunjukkan kemampuan dasar drawing. Sing penting bisa blablabla ngomongin konsep,” kata saya.

Mohon maaf, apresiasi seni saya memang terbatas. Tapi kalau suatu saat saya terlibat kegiatan seni, Anda jangan kaget dan jangan banyak tanya.

Bongkah puing bangunan untuk seni instalasi pameran seni rupa yang warga RT di Bekasi

8 thoughts on “Seni rupa kontemporer di perumahan

      1. Iya tadi sy lht ada yg tgl 28. itu poster yg di mana to?

        Sy sempat mengira salah lihat (angka 28 terbaca 22) tapi ternyata memang ada dua poster, tgl 22 dan 28?

        ini sy lht, tgl 22 lagi spt kemarin.

        bingung, sy.🙁

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *